HUBUNGAN KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI PADA ANAK  SEKOLAH  DASAR (Studi Pada Anak Kelas III dan IV SDN Kadipaten I dan II Bojonegoro)

Kartikasari, Hana Yuwan; Nuryanto, Nuryanto

doi:10.14710/jnc.v3i3.6605

Cited by 10 publications

(17 citation statements)

References 4 publications

(1 reference statement)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The results of this study are in accordance with the research of Kartikasari & Nuryanto, (2014), which stated that food/several types of dietary carbohydrates, such as sucrose and glucose which are fermented by certain bacteria will form acid so that the plaque pH decreases. The difference is the results of the research on decreasing the pH are still in an alkaline state Lestari dan Putri, (2016), research reaches below 5 within 1-| 93 3 minutes.…”

Section: Gargling Time (I)supporting

confidence: 90%

Saliva pH between Gargling and without Gargling Water after Consuming Sweet and Sticky Foods

2021

View full text Add to dashboard Cite

Sweet and sticky foods are the main energy source for oral bacteria and are directly involved in lowering the pH. Gargling with boiled water after every meal can speed up the pH of the saliva in the mouth to return to normal. The objective of this study is to determine the difference in salivary pH between gargling and without gargling water after consuming sweet foods in elementary school students. The research method used was quasi-experimental with pretest and posttest with control group design. The instrument in this research was a pH meter. The population in this study were students in grades I – V of public elementary schools in Bantul with a total population of 135. The research sample used total sampling. Analysis of the research data was conducted using the Wilcoxon test, Mann Withney and Anova Test. The results showed that the pH of saliva (direct gargling) of water/0 minutes after consuming sweet and sticky foods was before 7.53 after gargling 7.99 increased by 0.46. The pH of gargling saliva 5 minutes before 7.48 after rinsing 7.63 increased 0.15. pH of saliva gargling 10 minutes, that was before 7.31 after gargling 7.3 decreased by 0.18. pH of saliva (without rinsing) water/0 minutes, which was initial pH 7.68 to 7.55 after consuming sweet and sticky foods, decreased 0 ,13. The pH of saliva without rinsing with water for 5 minutes, the initial pH was 7.70 to 7.06, decreased by 0.64. The most effective gargling time on salivary pH was gargling water immediately 0 minutes after consuming sweet and sticky foods. The time without gargling water affecting the pH of saliva after consuming sweet and sticky foods was 5 minutes.

show abstract

Section: Gargling Time (I)supporting

confidence: 90%

Saliva pH between Gargling and without Gargling Water after Consuming Sweet and Sticky Foods

2021

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kejadian karies gigi tersebut dapat disebabkan oleh pola makan anak yang menyukai makanan manis dan kebiasaan anak yang jarang menggosok gigi. Karies gigi pada anak yang dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencernaan dan kesulitan makan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Kartikasari & Nuryanto, 2014 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 52 ibu yang berpengetahuan kurang tentang kesehatan gigi dan mulut, terdapat 14 ibu (26,9%) yang anaknya tidak mengalami karies gigi. Sedangkan dari 46 ibu yang berpengetahuan baik tentang kesehatan gigi dan mulut, terdapat 19 ibu (41,3%) yang anaknya mengalami karies gigi.…”

Section: Grafik 4 Kejadian Karies Gigi Anakunclassified

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi Anak Usia Dini

Afrinis

Indrawati

Farizah

2020

View full text Add to dashboard Cite

Karies gigi merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling sering terjadi pada anak usia dini. Karies gigi menyebabkan gigi menjadi keropos, berlubang, patah, sehingga mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal. Penelitian bertujuan menganalis hubungan faktor pengetahuan ibu, kebiasaan menggosok gigi dan kebiasaan konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi anak usia dini. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian semua siswa dan orang tua siswa di TK Melati Dharma yang berjumlah 98 siswa dan 98 orang tua dengan menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi. Analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu kurang tentang kebersihan gigi dan mulut, kebiasaan anak menggosok gigi tidak baik, anak terbiasa mengkonsumsi makanan manis dan sebagian besar anak menderita karies gigi. Berdasarkan uji chi-square terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan menggosok gigi dan kebiasaan konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi.

show abstract

“…Sedangkan jangkauann pelayanan belum memadai sehubungan dengan keadaan geografis indonesia yang sangat bervariasi. Prevalensi karies gigi tinggi yaitu 97,5%; pengalaman karies (DMF-T) mendekati 2,84 pada kelompok umur 12 tahun ( Hestiani dkk, 2016 (Kartikasari & Nuryanto, 2014).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan Dengan Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 4 Amarang Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros

Basari

Nurbaya

Haskas

2019

jikd

View full text Add to dashboard Cite

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fiusra, dan daerah interproksimal) meluas ke arah (Braurer). Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis makanan,frekuensi makanan,dan jumlah makanan. Penelitian ini merupakan penelitian cros sectional dengan rancangan penelitian Total sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas III, VI, V dan IV sebanyak 65 siswa dan didapatkan 65 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan Microsoft exel dan program statistic (SPSS). Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pengaruh jenis makanan 0,003, variabel frekuensi makanan sebesar 0,431,dan variabel jumlah makanan sebesar 0,494.Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh jenis makanan dengan timbulnya karies gigi, tidak ada pengaruh frekuensi makanan dengan timbulnya karies gigi, dan tidak pengaruh jumlah makanan dengan timbulnya karies gigi pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar Negri 4 Amarang Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros

show abstract

HUBUNGAN KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Studi Pada Anak Kelas III dan IV SDN Kadipaten I dan II Bojonegoro)

Cited by 10 publications

References 4 publications

Saliva pH between Gargling and without Gargling Water after Consuming Sweet and Sticky Foods

Saliva pH between Gargling and without Gargling Water after Consuming Sweet and Sticky Foods

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi Anak Usia Dini

Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan Dengan Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 4 Amarang Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros

Contact Info

Product

Resources

About