2020
DOI: 10.31964/jck.v8i2.158
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kadar Ureum Dan Kreatinin Dengan Tingkat Fatigue Pada Pasien Chronic Kidney Disease (Ckd) Yang Menjalani Hemodialisa Di Ruang Hemodialisa Rsud Ulin Banjarmasin

Abstract: Fatigue merupakan gejala umum yang terjadi pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis. Kadar ureum, dan kreatinin yang tinggi sering kali dipakai sebagai data penunjang untuk menegakkan diagnosa CKD. Penurunan sekresi ureum dan kreatinin menyebabkan metabolisme protein dan asam laktat meningkat yang menyebabkan fatigue. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kadar ureum dan kreatinin dengan tingkat fatigue pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa diruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin. … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
1
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
1
1
0
2
Order By: Relevance
“…The better the respondent's knowledge, the better the implementation of SMK3. This is in line with research conducted by Hasanah (2021). There is a meaningful relationship between the level of knowledge and the effort to apply K3 to respondents (Hanifa et al, 2017).…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 88%
“…The better the respondent's knowledge, the better the implementation of SMK3. This is in line with research conducted by Hasanah (2021). There is a meaningful relationship between the level of knowledge and the effort to apply K3 to respondents (Hanifa et al, 2017).…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 88%
“…CKD pada umumnya tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi ginjal secara spesifik, tetapi gejala yang muncul mulai terjadi pada saat fungsi nefron mulai menurun secara berkelanjutan (Siregar, 2020). Tanda dan gejala umum yang sering muncul dapat meliputi: Darah ditemukan dalam urin, sehingga urin berwarna gelap seperti the (hematuria), urin seperti berbusa (albuminuria), urin keruh (infeksi saluran kemih), nyeri yang dirasakan saat buang air kecil, merasa sulit berkemih, ditemukan pasir/batu di dalam urin, terjadi penambahan atau pengurangan produksi urin, nocturia, terasa nyeri di bagian pinggang/perut, pergelangan kaki, kelopak mata dan wajah bengkak (Hasanah et al, 2020). Pada derajat awal, CKD belum menimbulkan tanda dan gejala, bahkan hingga Laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…Saat laju filtrasi glomerulus sebesar 30%, keluhan seperti badan lemah, mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan mulai dirasakan oleh pasien. Pasien mulai merasakan tanda dan gejala uremia yang nyata saat laju filtrasi glomerulus kurang dari 30% (Hasanah et al, 2020).…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…The decline in kidney function, as measured by ureum levels, is an indicator of kidney damage caused by physiological factors. Ureum is the product of the body's metabolic breakdown of proteins (Hasanah et al, 2020). Damage to the glomerulus and tubules diminishes the glomerular filtration rate, resulting in impaired protein filtration in the kidneys (Surya et al, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%