2022
DOI: 10.31004/prepotif.v6i1.2692
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Durasi Mengemudi Dan Kualitas Tidur Dengan Produktivitas Kerja Amt Pt Pertamina Patra Niaga TBBM Boyolali

Abstract: Sopir sebagai tenaga kerja di suatu perusahaan memegang peran penting dalam proses peningkatan produktivitas kerja. Berdasarkan penelitian sebelumnya dilaporkan durasi mengemudi untuk sopir mobil tangki rata-rata 8 – 12 jam per hari dan dengan waktu istirahat 3 - 4 jam membuat sopir tidak dapat mendapatkan kualitas tidur yang baik yang akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi mengemudi dan kualitas tidur terhadap produktivitas kerja. Penelitia… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Berdasarkan hasil yang telah didapatkan untuk supir yang memiliki tekanan darah yang normal 19 orang dan 11 orang supir tekanan darahnya tidak normal dan 11 supir tersebut memiliki kualitas tidurnya buruk atau tidak baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Salsabila et al (2022) tentang durasi mengemudi dan kualitas tidur pada sopir di Pertamina dapat dijelaskan bahwa waktu untuk beristirahat pada supir yang kurang dari 3 hingga 4 jam akan mempengaruhi kualitas tidurnya, yaitu kualitas tidur yang buruk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Martini et al, (2018) dapat dijelaskan bahwa adapun yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan tekanan darah dari pola tidur yang buruk, yaitu arena saat malam hari terjadinya perubahan curah jantung yang tidak teratur.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Berdasarkan hasil yang telah didapatkan untuk supir yang memiliki tekanan darah yang normal 19 orang dan 11 orang supir tekanan darahnya tidak normal dan 11 supir tersebut memiliki kualitas tidurnya buruk atau tidak baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Salsabila et al (2022) tentang durasi mengemudi dan kualitas tidur pada sopir di Pertamina dapat dijelaskan bahwa waktu untuk beristirahat pada supir yang kurang dari 3 hingga 4 jam akan mempengaruhi kualitas tidurnya, yaitu kualitas tidur yang buruk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Martini et al, (2018) dapat dijelaskan bahwa adapun yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan tekanan darah dari pola tidur yang buruk, yaitu arena saat malam hari terjadinya perubahan curah jantung yang tidak teratur.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Penelitian ini sejalan dengan penelitian Muna (2022) yang berjudul hubungan durasi mengemudi dan kualitas tidur dengan produktivitas kerja AMT PT. Pertamina Patra Niaga TBBM Boyolali menurut Kementerian Kesehatan Waktu tidur orang dewasa berkisar 7-8 jam dari hasil pengukuran durasi tidur didapatkan pekerja divisi Tictac tidak memenuhi standar (17). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Yoshiki (2020) pada karyawan di Kota Tokyo Jepang menghasilkan pekerja dengan durasi kurang dari 5 jam dalam satu hari mengakibatkan penurunan produktivitas kerja secara nyata (11).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…The test results on the relationship between work fatigue and work productivity get a value of p = 0.001 (α = 0.05). And research conducted by 9 shows that there is a significant relationship between driving duration and AMT work productivity at PT Pertamina Patra Niaga TBBM Boyolali because long driving duration results in fatigue so it can reduce work productivity.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%