Hubungan Asupan Lemak, Persen Lemak Tubuh, Somatotype Dengan Kelincahan Atlet Sepakbola Diklat Salatiga Training Centre (Stc)

Abstract

Background: Agility is one of the important aspects to achieve maximum achievement. Athletes' agility could be influenced by genetic factors, motivation, training, nutritional status, health status, and somatotype combination. In this study we examine factors that influencing agility are fat intake, body fat percentage, and somatotype. Objective: To determine the relationship between fat intake, body fat percentage, and somatotype with the agility of soccer athletes in the Salatiga Training Center (STC) training. Method: This study was an observational study with cross sectional design. We used football athletes at the Salatiga Training Center (STC) and included in the inclusion criteria. The Chi Square test was to determine the effect of fat intake, body fat percentage, somatotype on athlete's agility and Logistic Regression test to determine the influences of fat intake, body fat percentage, and somatotype on agility. Results: There was no relationship between fat intake and the agility of soccer athletes at the Salatiga Training Center (STC) training. There is no relationship between the percentage of body fat with the agility of soccer athletes at the Salatiga Training Center (STC) training. There is no relationship between somatotype and the agility of football athletes at the Salatiga Training Center (STC) training. Conclusion: There is no relationship between fat intake, body fat percentage, and somatotype with the agility of soccer athletes at the Salatiga Training Center (STC) training.

Hubungan Status Gizi Dengan Agility Pada Pemain Futsal Usia 12-16 Tahun Di Klub Futsal Sahabat Junior Pangkalan Lesung

“…Hal tersebut membuat remaja akan terlihat semangat, gesit dan aktif dalam melakukan gerakan atau aktivitas sehingga dapat meningkatkan daya tahan otot, kelentukan, koordinasi yang menghasilkan gerakan yang baik. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Saputra et al,2019) yang menyatakan semakin besar bentuk tubuh seorang atlit maka akan terbentuknya semakin kurang lincah serta kurang tangkas dalam mengganti posisi badan secara efektif sehingga hasil penelitinnya mendapatkan terdapatnya korelasi lemak terhadap nilai skor kelincahan, namu selain dari status gizi, kelincahan juga dipengaruhi oleh intensitas latihan [14]. (Dhapola and Verma, 2017) menyatakan apabila seseorang memiliki bobot berat badan normal namun tidak melangsungkan latihan fisik secara tertata dan tertruktur maka performa kelincahannya belum tentu baik, dan kelincahan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, status gizi, penggunaan tenaga, konsumsi protein, konsumsi karbohidrat, postur tubuh, status kesehatan, intensitas latihan, serta keletihan.…”

Hubungan antara Asupan Karbohidrat, Somatotype dan Persen Lemak Tubuh dengan Kelincahan pada Atlet Futsal Laki- Laki di Kota Bekasi

“…Setiap cabang olahraga memiliki somatotype yang spesifik. Atlet dengan somatotype yang sesuai dengan cabang olahraga ternyata sangat berpengaruh pada performa atlet, seperti halnya atlet futsal yang bisa membentuk tingkat kebugaran yang dimiliki atlet (4). Dalam melakukan aktivitas fisik, somatotype dapat meningkatkan tingkat kebugaran yang diperoleh dari intensitas dan frekuensi dalam melakukan aktivitas fisik (5).…”

“…Kelincahan pergerakan atlet akan berkurang jika atlet mempunyai persentase lemak tubuh yang tinggi dan semakin besar nilai endomorphnya. Skill related fitness atau kebugaran termasuk kedalam gerakan fisik dalam olahraga yang berkaitan dengan keterampilan (4).…”

“…Masalah kelincahan yang kurang di dikarenakan, akademik always futsal baru diadakan latihan kembali di era new normal pandemi ini setelah 5 bulan lamanya diliburkan. Disaat liburan itu atlet futsal hanya berdiam saja dirumah dan minim aktifitas fisik hal ini yang memungkinkan kelincahan atlet sebagian besar pada kategori kurang (4). Penelitian menunjukkan bahwa model latihan mempengaruhi kelincahan atlit sepokbola (12).…”