Hubungan antara Status Gizi, Risiko Anemia, dan Ketahanan Pangan dengan Produktivitas Pekerja Bangunan

Abstract

Latar Belakang: Produktivitas merupakan suatu upaya atau kemampuan yang diberikan oleh suatu individu dalam menghasilkan barang atau jasa. Pekerjaan konstruksi bangunan merupakan jenis pekerjaan yang secara kualitas memerlukan kondisi fisik dan stamina yang prima untuk lebih produktif dalam bekerja. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja salah satu diantaranya ialah melalui aspek gizi dan kesehatan seperti status gizi, anemia, dan kondisi ketahanan pangan. Beberapa faktor tersebut akan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap perbedaan kondisi produktivitas dalam pekerja bangunan. Tujuan: Menganalisis hubungan antara status gizi, risiko anemia, dan ketahanan pangan dengan produktivitas kerja pada pekerja bangunan di wilayah Perumahan Graha Natura, Surabaya.Metode: Penelitian cross sectional ini melibatkan 65 orang pekerja yang terpilih secara acak dengan teknik simple random sampling. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara untuk variabel ketahanan pangan, pengukuran antropometri untuk variabel status gizi dan pemeriksaan tanda dan gejala klinis untuk variabel risiko anemia. Selain itu penilaian variabel produktivitas dilakukan dengan metode wawancara terkait hasil kerja berupa input maupun output. Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji statistik chi-square. Penelitian ini fokus kepada variabel bebas yakni status gizi, risiko anemia, dan ketahanan pangan serta variabel tetap yaitu produktivitas kerja.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara risiko anemia pekerja (p < 0,001) (r=0,656) dengan produktivitas kerja, sedangkan status gizi dan ketahanan pangan tidak memiliki hubungan dengan produktivitas kerja {status gizi (p = 0,826), status ketahanan pangan (p = 0,282)}.Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa risiko anemia pada pekerja berhubungan dengan produktivitas dalam bekerja. Peningkatan asupan tinggi kalori dan seimbang perlu untuk diterapkan oleh pekerja untuk meningkatkan stamina dalam menjaga produktivitas kerja.

Hubungan Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Dampaknya Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekolah Di Desa Babakan

“…Pendapatan keluarga merupakan jumlah uang yang diperoleh, dapat berasal dari usaha pribadi, kepemilikan barang, atau bekerja dengan pihak lain. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan pangan (Hidayati, 2023). Pendapatan keluarga yang cukup dapat digunakan untuk memenuhi asupan zat gizi untuk setiap anggota keluarga, khususnya anakanak dalam hal ini adalah anak usia sekolah.…”

Hubungan Stres Kerja Dan Beban Kerja Fisik Dengan Produktivitas Pekerja Di Perusahaan Rokok Gama Karanganyar

“…Selain itu, kemampuan responden dalam menyelesaikan target produksi didasarkan pada pengalaman dan keterampilan responden dalam bekerja sehingga status gizi responden tidak begitu memberikan pengaruh terhadap produktivitas responden. Hasil penelitian ini ternyata sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa status gizi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan produktivitas pekerja karena dalam menyelesaikan target kerja tingkat kemampuan pekerja tidak didasarkan dari status gizinya, namun didasarkan atas pengalamannya dalam bekerja [15]. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa persentase yang tinggi dari produktivitas kerja dikarenakan ada dugaan jika sebagian besar dari pekerja usia produktif rata-rata memiliki masa kerja yang cukup lama (> 5 tahun) sehingga penghasilan yang didapatkan juga sesuai dengan yang diharapkan [16].…”

The relationship of daily income, marital status, nutritional status and anemia with work-related fatigue among wanita tukang suun in the heritage area of Badung Market post the COVID-19 pandemic

“…Different research results were obtained in research conducted on nurses which showed that marital status did not have a significant relationship with the incidence of work fatigue [5]. The results of research on construction workers showed that there was no relationship between food security caused by insufficient income and work fatigue which could support work productivity [6].…”