Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena mahasiswa akhir yang lama dalam menyelesaikan skripsi hingga terancam drop out. Tujuan untuk melihat bagaimana hubungan kebersyukuran dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa yang terancam drop out. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian ini melibatkan 103 responden mahasiswa semester 11 hingga 14 yang tersebar dari berbagai jurusan di Universitas Negeri Padang. Proses penelitian menggunakan google form yang berisi skala variabel penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah Gratitude Questionare 6 items dengan 6 butir item untuk mengukur kebersyukuran dan Ryff’s Psychological WellBeing dengan 42 butir item untuk mengukur tingkat kesejahteraan psikologis. Hasil kategorisasi tingkat kebersyukuran menunjukkan 51,5% mahasisiwa memiliki kebersyukuran dalam kategori sedang. Pada kategorisasi kesejahateraan psikologis didapatkan hasil bahwa tidak ada mahasisiwa yang kesejahteraan psikologisya rendah dan sebanyak 83,5% berada dalam kategori sedang. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan nilai 0,26 (>0,05) yang berarti ada hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian ini ialah terdapat hubungan yang signifikan antara rasa kebersyukuran pada mahasiswa yang terancam drop out dengan kesejahteraan psikologisnya. Hubungan kedua variabel penelitian memiliki arah positif yakni semakin tinggi tingkat kebersyukurannya maka kesejahteraan psikologisnya juga akan semakin tinggi.