2020
DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.2
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Aktivitas Fisik dan Kekuatan Massa Otot dengan Kadar Gula Darah Sewaktu

Abstract: Abstrak Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar pelaksanaan penanganan pasien diabetes mellitus. Pasien diabetes cenderung memiliki kekuatan massa otot dan fungsi tangan yang menurun yang dapat berakibat pada menurunnya kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kekuatan massa otot terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dan desain cross-section… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penyerapan glukosa untuk pembentukan otot lebih baik dibanding lemak. Pembentukan otot dapat dilakukan dengan aktivitas fisik (Nurman et al, 2020). Aktivitas fisik dan kadar glukosa darah memiliki korelasi negatif, yang artinya semakin tinggi aktivitas fisik semakin rendah kadar glukosa darah (Widiantini & Tafal, 2014).…”
Section: Beberapaunclassified
“…Penyerapan glukosa untuk pembentukan otot lebih baik dibanding lemak. Pembentukan otot dapat dilakukan dengan aktivitas fisik (Nurman et al, 2020). Aktivitas fisik dan kadar glukosa darah memiliki korelasi negatif, yang artinya semakin tinggi aktivitas fisik semakin rendah kadar glukosa darah (Widiantini & Tafal, 2014).…”
Section: Beberapaunclassified
“…Keadaan resistensi insulin pada pasien DM tipe 2 dapat menyebabkan ataupn memperparah hilangnya massa otot karena resistensi insulin pada penderita DM tipe 2 dapat menghambat degradasi dan pembentukan protein serta pertumbuhan otot sehingga dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan massa otot (Nurman et al, 2020). Oleh sebab itu insiden sarcopenia relatif lebih tinggi pada pasien dengan DM tipe 2 dibandingkan Non-DM.…”
Section: Pendahuluanunclassified