Holding Period Saham Syariah Antara Investor Dan Trader

Abstract

In buying and selling stocks, Muslims are faced with two options namely strategy as a trader or investor. The most striking difference between the two is on the side of the holding period or periods to hold security for resale. A trader can buy and sell shares in a very short time. Instead investors tend to hold securities in a long time. The scholars stated that the behavior of traders are categorized as acts maisyir and gharar. Because one of the goals of the strategy is to utilize trader stock price movements are not sure to get a short-term profits. Besides the activities of the trader makes a very volatile indeks that can trigger instability exchanges. ABSTRAKDalam melakukan jual beli saham di bursa, umat Islam dihadapkan kepada dua pilihan strategi yakni sebagai trader atau investor. Perbedaan yang paling mencolok antara keduanya adalah dari sisi holding period atau periode menahan suatu sekuritas untuk dijual kembali. Seorang trader dapat melakukan transaksi jual beli saham dalam waktu sangat singkat. Sebaliknya investor cenderung menahan sekuritas dalam waktu yang lama. Para ulama menyatakan bahwa perilaku trader tersebut dikatagorikan sebagai perbuatan maisyir dan gharar. Karena salah satu tujuan dari strategi trader adalah memanfaatkan pergerakan harga saham yang tidak pasti untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Selain itu kegiatan trader tersebut membuat suatu indeks sangat berfluktuatif yang dapat memicu ketidakstabilan bursa. Kata kunci : Holding Period, Trader, Investor PENDAHULUANSemua sekuritas dapat diperdagangkan dalam pasar primer maupun pasar sekunder, tak terkecuali saham.Dalam melakukan jual beli saham di bursa, umat Islam dihadapkan kepada dua pilihan strategi yakni sebagai trader atau investor.Perbedaan yang paling mencolok antara keduanya adalah dari sisi holding period atau periode menaham suatu sekuritas untuk dijual kembali. Seorang trader dapat melakukan transaksi jual beli saham dalam waktu sangat singkat. Sebaliknya investor cenderung menahan sekuritas dalam waktu yang lama. Para ulama mengatakan bahwa perilaku trader tersebut dikatagorikan sebagai perbuatan maisyir dan gharar. Karena salah satu tujuan dari strategi trader adalah memanfaatkan pergerakan harga saham yang tidak pasti untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Selain itu kegiatan trader tersebut membuat suatu indeks sangat berfluktuatif yang dapat memicu ketidakstabilan bursa.

Reaksi Pasar atas Pelaksanaan Serah Terima Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia

“…Dalam pasar modal terdapat dua pilihan yaitu menjadi investor atau trader. Trader memperoleh keuntungan melakukan transaksi jual beli sekuritas dalam waktu sangat singkat, dengan cara membeli sekuritas lalu menjualnya saat harganya naik; sebaliknya, investor akan menahan sekuritas dalam waktu yang lama untuk memperoleh keuntungan (Mardhiah, 2017). Melalui pasar modal, para investor yang memiliki dana surplus dapat memilih mengalokasikan investasi pada berbagai jenis sekuritas dengan harapan mendapatkan return (Handini & Astawinetu, 2020).…”

“…Hal ini disebabkan oleh banyaknya investor yang menjual saham mereka untuk mendapatkan keuntungan dari harga beli yang lebih rendah sebelumnya. Perilaku tersebut mengindikasikan adanya trader, dimana seorang trader memiliki strategi jual beli saham dalam waktu singkat (Mardhiah, 2017;Sunaryo, 2021;Fitriani et al, 2022). Fluktuasi harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan, dimana saat permintaan tinggi maka harga saham naik; tetapi sebaliknya, saat penawaran tinggi maka harga saham akan turun.…”

Analisis Persepsi Generasi Z Terhadap Sukuk, Saham Syariah, dan Reksadana Syariah Sebagai Pilihan Instrumen

“…Dalam durasi itu penanam modal tidak melaksanakan pemasaran serta melaksanakan pembelian balik (buy back) atas sahamnya itu. Penanam modal biasanya perusahaan-perusahaan besar, investment bank, industri anggaran pensiun, hedge funds, industri asuransi, penanam modal individu kaya ataupun lembagalembaga yang lain (Mardhiah, 2015).…”

“…Ada sebagian perihal yang butuh dikenal oleh para calon penanam modal. Paling utama penanam modal dari golongan warga milenial terpaut dengan pemograman serta manajemen pemodalan pada saham Syariah (Mardhiah, 2015). Perihal ini menuntut para penanam modal buat mengenali batasan-batasan serta ketentuan penanaman modal dalam Islam, baik dari faktor cara, tujuan, subjek serta dampak investasinya (Pardiansyah, 2017).…”

Investments in Shares of Islamic Studies Thinking Jasser Auda

“…In this case as the case of buying and selling stocks, which tend to give priority to profit in its implementation. Stock itself is one part of the investment in the form of financial assets which are currently being developed in Indonesia (Ainun Mardiah, 2015). While Islamic stocks alone, according to the National Sharia Council (DSN) is defined as a form of proof of ownership of some assets of a company that meets the criteria of sharia and not including the shares have privileges (Yuliana, 2010).…”