Salah satu pengobatan penyakit ginjal kronis stadium akhir adalah dengan hemodialisis. Terjadinya gangguan pada fungsi tubuh dan psikologis pasien hemodialisis menyebabkan pasien harus melakukan penyesuaian diri (resiliensi) secara terus menerus selama sisa hidupnya. Perasaan stress, putus asa dan ketidakberdayaan sering dihadapi penderita dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien penyakit gagal ginjal yang menjalani tindakan hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyda Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 117 orang dimana pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida mayoritas (85,5%) memiliki resiliensi yang tinggi dan memiliki kualitas hidup yang cukup (66,7%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida (p=0,001, α < 0,005). Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.