2020
DOI: 10.13057/nusbiosci/n120207
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Growth and yield response of shallot (Allium ascalonicum L. var. Tuktuk) from different source materials applied with liquid biofertilizers

Abstract: Abstract. Purba JH, Wahyuni PS, Zulkarnaen, Sasmita N, Yuniti IGD, Pandawani NP. 2020. Growth and yield response of shallot (Allium ascalonicum L. var. Tuktuk) from different source materials applied with liquid biofertilizers. Biodiversitas 21: 127-133. This research was to examine growth and yield of shallots using different sources of propagation material, namely true shallot seed (TSS) and bulbs. Soil biological fertility, which was generally low, was improved by the addition of liquid organic fertilizer. … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
6
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
9
1

Relationship

1
9

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(18 citation statements)
references
References 21 publications
(21 reference statements)
0
6
0
6
Order By: Relevance
“…Pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sehingga dosis yang diberikan harus tepat agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal (Purba et al, 2019). Kesuburan tanah yang umumnya rendah dapat diperbaiki dengan pupuk organik cair tersebut (Purba et al, 2020). Pupuk tersebut berupa inokulan yang memanfaatkan bakteri indigenous yang merupakan teknologi pemupukan dengan pendekatan biologis, menciptakan stimulan dengan mengumpulkan sejumlah mikroba khusus, yaitu bakteri pencampur N (nitrogen), mikroba pelarut P (fosfat), mikroba pendegradasi selulosa, hormon pertumbuhan indole acetic acid (IAA).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sehingga dosis yang diberikan harus tepat agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal (Purba et al, 2019). Kesuburan tanah yang umumnya rendah dapat diperbaiki dengan pupuk organik cair tersebut (Purba et al, 2020). Pupuk tersebut berupa inokulan yang memanfaatkan bakteri indigenous yang merupakan teknologi pemupukan dengan pendekatan biologis, menciptakan stimulan dengan mengumpulkan sejumlah mikroba khusus, yaitu bakteri pencampur N (nitrogen), mikroba pelarut P (fosfat), mikroba pendegradasi selulosa, hormon pertumbuhan indole acetic acid (IAA).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…TSS kini menjadi alternatif benih bawang merah ditingkat petani namun masih menemui masalah pada daya tumbuh benih yang rendah, belum ditemukannya teknologi pembibitan bawang merah dari biji, serta dengan biji memerlukan waktu dalam persemaian. Biji TSS mampu berkecambah hingga 60-80 %, akan tetapi jumlah bibit yang berhasil tumbuh sangat rendah (< 50%), serta memerlukan waktu yang lebih lama karena harus melalui persemaian biji selama 4-6 minggu (Makhziah et al, 2019;Simo et al, 2017), dan hasilnya pun masih lebih rendah dibanding umbi (Purba et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Larutan pupuk dibuat dengan melarutkan pupuk organik sesuai dosis yang telah ditentukan dengan ukuran (50 ml, 100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml dan 300 ml) pada setiap gelas ukur dengan ditambahkan air masing-masing satu liter kemudian diaduk secara merata. Pemberian pupuk hayati cair meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah secara nyata (Purba et al, 2020). (b).…”
Section: Pendahuluanunclassified