Going Concern Pada Industri Kapuk Di Kabupaten  Donggala Sulawesi Tengah

Totanan, Chalarce; Santika,; Bakry, None M. Iqbal; Masruddin,; Parwati, Ni Made Suwitri; Jurana, None

doi:10.31605/jepa.v4i2.1570

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kedua penelitian tersebut juga berbeda karena penelitian yang dilakukan di Desa Ellak Laok bertujuan menganalisis efisiensi yang dihitung melalui R/C ratio dan distribusi penjualan usaha. Selain itu penelitian lain terkait dengan usaha pengolahan kapuk pernah dilakukan oleh Hidayati (2020) dan Santika et al (2022) yang berfokus pada analisis alternatif strategi usaha secara keseluruhan menggunakan SWOT, Yaqin et al (2020) yang merupakan implementasi alternatif strategi untuk mengembangkan pasar usaha pengolahan kapuk melalui kegiatan pengabdian masyrakat, dan Munawaroh et al (2016) yang meneliti terkait dengan komposisi yang sesuai bagi bantal kapuk untuk dapat menghasilkan bantal yang empuk dan tidak keras. Penelitian yang dilakukan Amalia (2016) dan Borshalina (2015) masih menggunakan bauran pemasaran 4P.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Strategi Pengembangan UMKM Bantal Kapuk untuk Peningkatan Daya Saing: Sebuah Analisis SWOT dan QSPM

Nawangsari,

Destiarni

2023

JSEP

View full text Add to dashboard Cite

Technological developments that affect lifestyles in society will also have an impact on existing MSMEs. The important thing that MSMEs must consider in maintaining their business in the midst of high competition is their marketing activities. One of the MSMEs that must survive is the Kapok Pillow MSME in East Lenteng Village. The purpose of this study is to identify internal and external factors that influence the marketing of kapok pillow businesses and to analyze marketing strategies for increasing the competitiveness and existence of kapok pillow businesses through a marketing mix approach. The method used is IFE, EFE, SWOT, and QSPM analysis. The results of the analysis show that these MSMEs are in quadrant 1, which means that MSMEs have opportunities and strengths that can be exploited. In addition, 9 alternative strategies can be implemented, obtained from a combination of internal and external factors from the company. The priority strategy suggested is to maintain product quality at competitive prices according to the raw materials used. It is hoped that the village government and related agencies can assist MSMEs in developing their business both in terms of production and marketing.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Strategi Pengembangan UMKM Bantal Kapuk untuk Peningkatan Daya Saing: Sebuah Analisis SWOT dan QSPM

Nawangsari,

Destiarni

2023

JSEP

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Industri kapuk adalah salah satu industri tradisional yang terdapat di wilayah Sulawesi Tengah. Industri kapuk yang telah menjadi warisan turun-temurun ini menjadi penopang perekonomian masyarakat setempat untuk menghasilkan pundi-pundi pendapatan (Totanan et al, 2022). Kegiatan utama Industri kapuk yaitu mengolah bahan baku berupa kapuk menjadi dua macam produk utama, yaitu antara lain kasur dari berbagai macam bentuk, ukuran dan tebal serta bantal mulai dari dewasa hingga anak.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Sustainability Kelompok Bisnis Kerajinan Kapuk Di Desa Dalaka Melalui Strategi Patronage

Jamaluddin

Yamin²,

Nurdin³

et al. 2022

Sasambo

View full text Add to dashboard Cite

Pengabdian ini bertujuan untuk membangkitkan dan mengembangkan bisnis kerajinan kapuk melalui strategi patronage sebagaiupaya memperkuat kemampuan pemasaran para mitra. Startegi ini sangat dibutuhkan para mitra sebagai upaya pemulihan demi keberlanjutan bisnis yang harus dilakukan para mitra di masa pandemi Covid-19. Pelaksanaan program pengabdian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan. Program ini akan dilakukan oleh 6 (enam) orang dosen dengan kolaborasi kepakaran pada 4 bidang. Bidang tersebut di antaranya bidang akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, manajemen pemasaran dan sistem informasi serta 1 mahasiswa di bidang manajemen pemasaran dan akuntansi. Transfer iptek ke mitra dilakukan melalui penyuluhan dalam tiga bentuk, yaitu penyajian materi, demo, dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan ini disambut antusias oleh para pengrajin kapuk dan berharap dapat dilakukan secara intens di desa mereka karena telah memberikan insight. Penyuluhan ini memberikan insightbaik bagi pengabdi maupun peserta. Hal ini dikarenakan pengabdi dapat melihat langsung berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Hasil pengabdian ini menunjukkan perlunya dilakukan bimbingan secara teknis dalammembangkitkan dan mengembangkan bisnis kerajinan kapuk melalui strategi patronage sebagaiupaya memperkuat kemampuan pemasaran para mitra. Kapuk Craft Business Group Sustainability In Dalaka Village Through The Patronage Strategy This service aims to generate and develop the kapok handicraft business through a patronage strategy as an effort to strengthen the marketing capabilities of partners. This strategy is urgently needed by partners as a recovery effort for business sustainability that must be carried out by partners during the Covid-19 pandemic. The implementation of this service program will be carried out for 1 month. This program will be carried out by 6 (six) lecturers with collaboration of expertise in 4 fields. These fields include management accounting, financial accounting, marketing management and information systems and 1 student in marketing management and accounting. The transfer of science and technology to partners is carried out through counseling in three forms, namely material presentation, demonstration, and mentoring. This outreach activity was enthusiastically welcomed by the kapok craftsmen and hoped that it could be carried out intensely in their village because it had provided insight. This counseling provides insight for both devotees and participants. This is because servants can see firsthand the various problems faced by craftsmen, especially during this Covid-19 pandemic. The results of this service indicate the need for technical guidance in generating and developing the kapok handicraft business through a patronage strategy as an effort to strengthen the marketing capabilities of partners.

show abstract

Going Concern Pada Industri Kapuk Di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah

Cited by 2 publications

References 2 publications

Strategi Pengembangan UMKM Bantal Kapuk untuk Peningkatan Daya Saing: Sebuah Analisis SWOT dan QSPM

Strategi Pengembangan UMKM Bantal Kapuk untuk Peningkatan Daya Saing: Sebuah Analisis SWOT dan QSPM

Sustainability Kelompok Bisnis Kerajinan Kapuk Di Desa Dalaka Melalui Strategi Patronage

Contact Info

Product

Resources

About