Genomic and phenotypic characterization of Investigator Global Assessment (IGA) scale-based endotypes in atopic dermatitis

Smieszek, Sandra P.; Przychodzen, Bartlomiej; Welsh, Sarah E; Brzezynski, Jennifer L.; Kaden, Alyssa R.; Mohrman, Michael; Wang, Jingyuan; Xiao, Changfu; Ständer, Sonja; Birznieks, Gunther; Polymeropoulos, Mihael H.

doi:10.1016/j.jaad.2020.11.072

“…On the contrary, particular polymorphisms in IL-31 were typical for intrinsic, but not extrinsic AD [99]. Furthermore, higher risk of occurrence and increased persistence of AD was associated with amino acid change in the IL-6 receptor (IL-6R Asp358Ala; rs2228145), while polymorphisms in IL5RA were associated with a higher AD severity and eosinophil counts [100][101][102].…”

Section: Genomics and Polymorphismsmentioning

confidence: 99%

Immunopathogenesis of Atopic Dermatitis: Focus on Interleukins as Disease Drivers and Therapeutic Targets for Novel Treatments

Makowska

¹

,

Nowaczyk

²

,

Blicharz

³

et al. 2023

IJMS

View full text Add to dashboard Cite

Atopic dermatitis is a chronic, recurrent inflammatory skin disorder manifesting by eczematous lesions and intense pruritus. Atopic dermatitis develops primarily as a result of an epidermal barrier defect and immunological imbalance. Advances in understanding these pathogenetic hallmarks, and particularly the complex role of interleukins as atopic dermatitis drivers, resulted in achieving significant therapeutic breakthroughs. Novel medications involve monoclonal antibodies specifically blocking the function of selected interleukins and small molecules such as Janus kinase inhibitors limiting downstream signaling to reduce the expression of a wider array of proinflammatory factors. Nevertheless, a subset of patients remains refractory to those treatments, highlighting the complexity of atopic dermatitis immunopathogenesis in different populations. In this review, we address the immunological heterogeneity of atopic dermatitis endotypes and phenotypes and present novel interleukin-oriented therapies for this disease.

show abstract

“…Studi asosiasi genome-wide (GWAS) yang memanfaatkan pendekatan throughput tinggi dan genetik yang ditargetkan telah mengidentifikasi beberapa lokus kerentanan Dermatitis atopik, terutama gen yang mengkode protein struktural epidermal, dan yang terkait dengan jalur imun dan pengubah fungsi imun (Smieszek et al, 2021). Salah satu faktor risiko genetik penting untuk patogenesis Dermatitis atopik adalah mutasi nol pada gen FLG (Tsakok et al, 2019) yang mengkode untuk profilaggrin protein epidermal.…”

Section: Patofisiologi Dermatitis Atopikunclassified

Prebiotik dan Dermatitis Atopik pada Anak

Fauziyyah¹,

Ikhssani

²

2022

nutrient

0

View full text Add to dashboard Cite

Dermatitis atopik adalah kondisi kulit berupa inflamasi kronis yang umum ditandai dengan gatal berulang yang parah. Gejala yang muncul termasuk kulit kering, lesi eksim, eritema (kemerahan), edema, erosi, oozing dan pengerasan kulit, yang bervariasi menurut kronisitas lesi dan usia pasien yang terkena Dermatitis atopik. Individu dengan Dermatitis atopik dalam tingkat sedang hingga berat juga dapat menunjukkan hiperpigmentasi retikulat yang didapat pada leher (juga disebut 'leher kotor') yang dihasilkan dari kombinasi hiperpigmentasi pasca inflamasi dan gesekan. Pruritus atau sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu rasa gatal sering menyebabkan trauma kulit, ketidaknyamanan, dan gangguan tidur. Memperbaiki status gizi, pencernaan nutrisi, respon imun spesifik dan non spesifik, efek menguntungkan pada saluran pencernaan dan kulit, adalah upaya untuk mendukung penggunaan pra dan probiotik pada pasien dengan Dermatitis Atopik. Namun, tidak ada cukup data dalam literatur untuk menjawab pertanyaan mengenai dosis optimal, waktu optimal untuk memulai pengobatan dan durasi yang diperlukan untuk menunjukkan efek yang menguntungkan; penggunaan probiotik yang dipersonalisasi menurut dysbiosis kolon dapat dikaitkan dengan hasil terbaik. Tinjauan pustaka ini mengkaji Prebiotik dan Dermatitis Atopik pada Anak.

show abstract

“…Lactobacillus danBifidobacteria termasuk dalam flora mikroba normal; mereka adalah Gram-positif, bakteri anaerob, dan beberapa jenis menghasilkan tidak hanya asam laktat tetapi juga zat antimikroba lainnya seperti hidrogen peroksida dan bakteriosin (protein kecil yang mungkin memiliki efek bakterisida)(9). kondisi iklim kering, paparan sinar UV, iritasi, pestisida, herbisida, konsumsi gula tinggi dan diet asam lemak tak jenuh ganda tinggi, alergen makanan, dan bahkan stres fisik dan psikologis(11).Studi asosiasi genome-wide (GWAS)yang memanfaatkan pendekatan throughput tinggi dan genetik yang ditargetkan telah mengidentifikasi beberapa lokus kerentanan Dermatitis atopik, terutama gen yang mengkode protein struktural epidermal, dan yang terkait dengan jalur imun dan pengubah fungsi imun(12). Salah satu faktor risiko genetik penting untuk patogenesis Dermatitis atopik adalah mutasi nol pada gen FLG(13) yang mengkode untuk profilaggrin protein epidermal.…”

unclassified

Prebiotik dan Dermatitis Atopik pada Anak

Nuur Al Azizah

2022

SHJIG

0

View full text Add to dashboard Cite

Dermatitis atopik adalah kondisi kulit berupa inflamasi kronis yang umum ditandai dengan gatal berulang yang parah. Gejala yang muncul termasuk kulit kering, lesi eksim, eritema (kemerahan), edema, erosi, oozing dan pengerasan kulit, yang bervariasi menurut kronisitas lesi dan usia pasien yang terkena Dermatitis atopik. Individu dengan Dermatitis atopik dalam tingkat sedang hingga berat juga dapat menunjukkan hiperpigmentasi retikulat yang didapat pada leher (juga disebut 'leher kotor') yang dihasilkan dari kombinasi hiperpigmentasi pasca inflamasi dan gesekan. Pruritus atau sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu rasa gatal sering menyebabkan trauma kulit, ketidaknyamanan, dan gangguan tidur. Memperbaiki status gizi, pencernaan nutrisi, respon imun spesifik dan non spesifik, efek menguntungkan pada saluran pencernaan dan kulit, adalah upaya untuk mendukung penggunaan pra dan probiotik pada pasien dengan Dermatitis Atopik. Namun, tidak ada cukup data dalam literatur untuk menjawab pertanyaan mengenai dosis optimal, waktu optimal untuk memulai pengobatan dan durasi yang diperlukan untuk menunjukkan efek yang menguntungkan; penggunaan probiotik yang dipersonalisasi menurut dysbiosis kolon dapat dikaitkan dengan hasil terbaik. Tinjauan pustaka ini mengkaji Prebiotik dan Dermatitis Atopik pada Anak.

show abstract

Genomic and phenotypic characterization of Investigator Global Assessment (IGA) scale-based endotypes in atopic dermatitis

Cited by 5 publications

References 4 publications

Immunopathogenesis of Atopic Dermatitis: Focus on Interleukins as Disease Drivers and Therapeutic Targets for Novel Treatments

Immunopathogenesis of Atopic Dermatitis: Focus on Interleukins as Disease Drivers and Therapeutic Targets for Novel Treatments

Prebiotik dan Dermatitis Atopik pada Anak

Prebiotik dan Dermatitis Atopik pada Anak

Contact Info

Product

Resources

About