2022
DOI: 10.14710/buloma.v12i1.46376
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gastropoda Mangrove Terebralia palustris (Linnaeus 1767) di Pantai Payum Kabupaten Merauke Papua

Abstract: Gastropoda banyak ditemukan di ekosistem mangrove dan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun kerapatan hutan mangrove. Salah satu gastropoda yang ditemukan adalah Terebralia palustris yang sering dijadikan sebagai bioindikator kesehatan mangrove. Kajian T. palustris (Linnaeus 1767) dilakukan pada bulan September 2020 di hutan mangrove Pantai Payum Merauke Papua dengan 3 stasiun pengamatan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan, hubungan panjang berat tubuh, kualitas dan penciri lingkungann… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 12 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pertumbuhan kepiting P. pelagicus, baik itu kelangsungan hidup (sintasan), pertumbuhan karapas serta pertumbuhan beratnya mengacu pada persamaan Effendie (1978), Effendie (1997), Effendie (2002) dan Robisalmi (2010). Sementara untuk mengetahui pertumbuhan yang menjadi penciri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dari kepiting P. pelagicus dianalisis menggunakan analisis Principal Component Analysis/PCA atau dikenal dengan Analisis Komponen Utama (AKU) (Syahrial et al, 2021;Lestari et al, 2021;Ezraneti et al, 2021;Harahap et al, 2022;Erlangga et al, 2022;Erniati et al, 2022;Saleky et al, 2023), dimana analisis PCA dioperasikan menggunakan program SPSS v 24. Disamping itu, analisis sidik ragam (ANOVA) juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan padat tebar terhadap sintasan, pertumbuhan karapas maupun berat kepiting P. pelagicus (Burhanuddin, 2013).…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…Pertumbuhan kepiting P. pelagicus, baik itu kelangsungan hidup (sintasan), pertumbuhan karapas serta pertumbuhan beratnya mengacu pada persamaan Effendie (1978), Effendie (1997), Effendie (2002) dan Robisalmi (2010). Sementara untuk mengetahui pertumbuhan yang menjadi penciri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dari kepiting P. pelagicus dianalisis menggunakan analisis Principal Component Analysis/PCA atau dikenal dengan Analisis Komponen Utama (AKU) (Syahrial et al, 2021;Lestari et al, 2021;Ezraneti et al, 2021;Harahap et al, 2022;Erlangga et al, 2022;Erniati et al, 2022;Saleky et al, 2023), dimana analisis PCA dioperasikan menggunakan program SPSS v 24. Disamping itu, analisis sidik ragam (ANOVA) juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan padat tebar terhadap sintasan, pertumbuhan karapas maupun berat kepiting P. pelagicus (Burhanuddin, 2013).…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…Ditemukannya kepiting genera Scylla di 12 desa Kota Langsa bersamaan dengan adanya ekosistem mangrove di masing-masing desa tersebut. Hal ini karena ekosistem mangrove adalah habitat bagi biota-biota pesisir dan laut (Syahrial et al, 2017;Syahrial dan Karsim, 2018;Lestari et al, 2021;Harahap et al, 2022;Saleky et al, 2023) termasuk kepiting genera Scylla. Murniati et al (2016), Saputri dan Muammar (2018), Oktamalia et al (2018), Saragi dan Desrita (2018), Jacobs et al (2019) serta Kusuma et al (2021) menyatakan bahwa ekosistem mangrove adalah habitat utama bagi kepiting genera Scylla, kemudian kepiting genera Scylla merupakan salah satu biota kunci bagi perubahan ekosistem mangrove, dimana kepiting genera Scylla sangat menyukai perairan ekosistem mangrove yang bersubstrat lumpur (Sara et al, 2014;Suryono et al, 2016) karena kepiting genera Scylla dapat bersembunyi atau membenamkan diri di dalam lumpur tersebut (Wijaya et al, 2018) dan lumpur-lumpur mangrove tersebut juga telah menyediakan berbagai material organik serta jenis-jenis pakan alami yang disukai kepiting genera Scylla baik itu alga, bangkai hewan, akar, jenis siput, kodok, katak, daging kerang, udang, ikan maupun dedaunan yang telah membusuk (Kasry, 1996).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Distribusi Kepiting Genera Scyllaunclassified
“…Berperan sebagai vegetasi antara ekosistem terestrial dan laut, ekosistem mangrove telah lama dikenal memiliki banyak fungsi dan merupakan penghubung penting dalam menjaga keseimbangan biologis ekosistem pesisir (Dharmawan & Widyastuti, 2017;Saleky et al, 2023). Ekosistem hutan mangrove memiliki peran penting baik dari nilai ekologi, fisik dan sosial ekonomi (Karimah, 2017;Sugiana et al, 2022;Saleky & Merly, 2021).…”
Section: Hutanunclassified