Pencabutan gigi adalah tindakan mengeluarkan gigi dari soketnya. Pencabutan gigi dilakukan jika terdapat indikasi medis dan sosial dengan epidemiologi di tiap negara berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan indikasi pencabutan gigi pasien di klinik Eksodonsia RSGM Universitas Padjadjaran dari tahun 2014-2018. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien yang datang untuk dilakukan tindakan pencabutan gigi. Data meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan diagnosis. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Hasil: Terdapat 2165 gigi yang dicabut dari 1535 pasien. Pencabutan gigi yang dilakukan karena penyakit periodontal 1465 gigi (67,67%), karies dan penyakit pulpa 517 gigi (23,88%), persistensi gigi sulung 76 gigi (3,50%), gigi dengan lesi patologis 60 gigi (2,80%), impaksi 14 gigi (0,64%), perawatan preprostetik 11 gigi (0,50%), perawatan ortodontik 10 gigi (0,50%), gigi supernumerary 5 gigi (0,23%), gigi malposisi 6 gigi (0,27%), dan gigi patah atau fraktur 1 gigi (0,05%). Karakteristik pasien didapatkan terbanyak pada jenis kelamin perempuan 861 (56%), kelompok umur 12-25 tahun 626 (41%), kelompok pelajar/mahasiswa 495 (32%), dan tingkat pendidikan SMA sebanyak 794 (52%). Simpulan: Perempuan dewasa muda dari kalangan pelajar atau mahasiswa merupakan karakteristik pasien yang paling banyak ditemukan di Klinik eksodonsia RSGM Universitas Padjadjaran dengan indikasi pencabutan gigi terbanyak yaitu penyakit periodontal, karies, dan penyakit pulpa.