2016
DOI: 10.17509/jpki.v2i1.2850
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Klien Gangguan Jiwa Di Rw 09 Desa Cileles Sumedang

Abstract: ABSTRAKStigma merupakan label negatif yang melekat pada tubuh seseorang yang diberikan oleh masyarakat dan dipengaruhi oleh lingkungan. Stigma salah satu faktor penghambat dalam penyembuhan klien gangguan jiwa. Cileles adalah suatu Desa dengan jumlah klien gangguan jiwa yang meningkat setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran stigma masyarakat terhadap klien gangguan jiwa di RW 09 Desa Cileles. Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian 253 Kepala Kelu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(8 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Menurut Eva Mitayasari (2018), penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak terbatas pada faktor farmakologis saja, melainkan melibatkan aspek-aspek lain yang sangat kompleks. Selain menggunakan pengobatan farmakologi yang tepat, diperlukan juga pendekatan berbasis lingkungan (Purnama, Yani and Sutini, 2016). Terapi berbasis lingkungan ini memanfaatkan lingkungan sekitar klien sebagai alat terapi, yang dapat meningkatkan interaksi klien dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya, meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga, memajukan kreativitas klien, dan dapat mencegah kekambuhan (Titik Sumiatin, Wahyu Tri Ningsih, Roudlotul Jannah, Su'udi, Moch Bahrudin, Tanty Wulan Dari and Maimuna, 2022).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Menurut Eva Mitayasari (2018), penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak terbatas pada faktor farmakologis saja, melainkan melibatkan aspek-aspek lain yang sangat kompleks. Selain menggunakan pengobatan farmakologi yang tepat, diperlukan juga pendekatan berbasis lingkungan (Purnama, Yani and Sutini, 2016). Terapi berbasis lingkungan ini memanfaatkan lingkungan sekitar klien sebagai alat terapi, yang dapat meningkatkan interaksi klien dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya, meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga, memajukan kreativitas klien, dan dapat mencegah kekambuhan (Titik Sumiatin, Wahyu Tri Ningsih, Roudlotul Jannah, Su'udi, Moch Bahrudin, Tanty Wulan Dari and Maimuna, 2022).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…They revealed that one popular YouTube channel, which focuses only on people with mental health problems, has almost five million subscribers, nearly 50 million views per month, and earns almost 200,000 USD per month. This specific content has become popular in Indonesia because people with mental health problems are still perceived as a weak and vulnerable group that needs to be fully supported in daily activities (Hanifah et al, 2021 ; Purnama et al, 2016 ). Therefore, most videos will depict people with mental health problems in deplorable conditions, useless, helpless, and powerless.…”
Section: Perspectivementioning
confidence: 99%
“…Stigma negatif yang diberikan pada ODGJ dapat menurunkan kualitas perawatan kesehatan ODGJ seperti drop-out dari pengobatan atau putus obat, pemasungan, dan perbedaan pemahaman terkait penderita gangguan jiwa. Hal ini dapat menganggu proses pemulihan dan rehabilitasi serta akan mengakibatkan kekambuhan pada ODGJ (Purnama, Yani, & Sutini, 2016). Selain ODGJ, keluarga ODGJ terkadang dipersalahkan dan dianggap sebagai penyebab atau yang memiliki kontribusi terhadap gangguan jiwa yang diderita anggota keluarganya.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Riset sebelumnya menemukan bahwa kontruksi yang tercipta terkait keberadaan ODGJ, sering kali menimbulkan perasaan takut karena adanya keyakinan bahwa ODGJ dapat mengamuk dan mencelakai orang lain. Dilaporkan pula bahwa kontruksi negatif yang berkembang tersebut mengakibatkan respon penolakan terhadap keberadaan ODGJ serta mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap keluarga dengan ODGJ (Purnama et al, 2016). Kondisi ini tentunya dapat menyulitkan ODGJ dan keluarga dalam proses pengobatan dan rehabilitasi.…”
Section: Latar Belakangunclassified