Gambaran Sitologi Cairan Peritoneal dan Sinovial Itik Bali (CYTOLOGIC FIGURES OF PERITONEAL AND SYNOVIAL FLUIDS IN BALI DUCKS)

Utama, Iwan Harjono; Widyastuti, Sri Kayati; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Erawan, I Gusti Made Krisna; Winaya, Ida Bagus Oka; Ardana, Ida Bagus Komang; Rasid, Achoiro Wati; Yoga, Tyas Pandieka

doi:10.19087/jveteriner.2016.17.3.424

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Anemia is a condition where the number of erythrocytes, hemoglobin, or both in the blood circulation decreases (Damian et al, 2021). Anemia can be caused by infectious or non-infectious agents (Utama et al, 2008). Ikram et al (2012) declared that normochromic normocytic anemia occurs due to depression of erythrogenesis which can be caused by chronic inflammation, nephritis with uremia, endocrine deficiency, neoplasia, bone marrow hypoplasia due to blood parasites, and acute bleeding (Salasia and Hariono, 2010).…”

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Haemoplasmosis in A Hypoalbuminemic Cat: A Case Report

Jayanti,

Gunawan,

Indarjulianto

2023

J. Med. Vet.

View full text Add to dashboard Cite

Haemoplasmosis is a bacterial infection in erythrocytes caused by Mycoplasma sp. This study aimed to report methods of diagnosis, therapy, and evaluation of therapy in cats with haemoplasmosis. The cat showed decreased appetite, conjunctivitis, presence of mucoid mucus on the eyes and nose, gum anemia with a capillary refill time of more than 2 seconds, high temperature, and weakness. Skin and hair examination reported infestations of Ctenocephalides felis and Lynxacarus sp. on the hair. Routine hematologic examination showed normochromic normocytic anemia, leukocytosis, neutrophilia, eosinophilia, lymphocytosis, monocytosis, and hypoalbuminemia. A blood test examination observed Mycoplasma sp. in erythrocyte cells so the cat was diagnosed with haemoplasmosis. Treatment was performed using Oxytetracycline long-acting at 20 mg/kg BW intramuscularly for 2 weeks and revealed support to recovery during the treatment period.

show abstract

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Haemoplasmosis in A Hypoalbuminemic Cat: A Case Report

Jayanti,

Gunawan,

Indarjulianto

2023

J. Med. Vet.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Namun, untuk hasil yang telah diperiksa tersebut masih belum dapat menentukan berat jenis yang sebenarnya (positif palsu), karena dipstik yang beredar di pasaran dipergunakan untuk manusia. Oleh karenanya, disarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang dengan alat refraktometer untuk mengukur berat jenis urin hewan (Utama et al, 2011). Berat jenis urin kucing biasanya memiliki indeks bias lebih tinggi antara 0.002-0.005 dan apabila diperiksa dengan menggunakan refraktometer yang biasa digunakan oleh manusia, sedangkan indeks bias antara manusia dan anjing lebih identik hasilnya (Rubini dan Wolf, 1956) Selanjutnya pada pemeriksaan keton menunjukkan hasil yang cukup tinggi yaitu diantara nilai 40-160 mg/dL.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Identifikasi Kandungan Kimia dan Sedimentasi Urin Kucing Lokal di Denpasar, Bali

Nafi’ah,

Kendran

2023

jvet

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dan sedimentasi urin kucing lokal yang hidup bebas berkeliaran di sekitar Kota Denpasar. Sampel yang digunakan adalah urin kucing yang diambil secara acak dan digunakan sebagai latihan bedah cystocentesis dan kateterisasi. Sebanyak delapan ekor kucing jantan dan delapan ekor kucing betina dewasa sampel urinnya diambil dan dimasukkan ke dalam pot steril, lalu dilakukan pengamatan kimia urin dengan pemeriksaan menggunakan dipstick yang memiliki 10 paramater yaitu leukosit, nitrit, urobilinogen, protein, pH, darah, berat jenis (spesific grafity), keton, bilirubin, dan glukosa. Pemeriksaan dipstik dilakukan dengan cara mencelupkan stik ke dalam masing-masing sampel selama 0,5-1,0 menit hingga seluruh parameter terendam, kemudian diangkat dan ditaruh di media datar yang telah dilapisi tissue lalu ditunggu selama tiga menit hingga parameter berubah warna dan diulangi sebanyak tiga kali. Setelah dilakukan pemeriksaan kimia urin menggunakan dipstick, sampel urin kucing di dalam tabung reaksi diendapkan dengan menunggu dan mendiamkan sampel urin tersebut semalaman dalam tabung yang diposisikan secara tegak lurus. Setelah 20 jam diendapkan, kemudia endapan tersebut diambil dan diletakkan di atas objek glass lalu diperiksa menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian observasional yang menekankan pada pengamatan kuantitas/ jumlah zat dan sedimentasi yang terdapat didalam sampel urin kucing. Dari 16 sampel yang diperiksa, semua sampel negatif terhadap pemeriksaan leukosit, nitri, urobilinogen, dan darah. Protein ditemukan pada 75% sampel kucing, Glukosa 1+ ditemukan pada 6,25%, dan masing-masing 100% positif pada pemeriksaan ketone dan bilirubin. Sedangkan rata-rata berat jenis urin kucing bernilai 1,022 dan pH urin bernilai 6,75. Selanjutnya dari hasil pemeriksaan sedimentasi urin, 11 sampel ditemukannya crystal dan casts urin yang terdiri dari Calcium oxalate monohydrate, triple phosphate, Magnesium Amonium Phosphate, Kumpulan Kristal Struvite, dan Lipid droplets. Dari pemeriksaan sampel tidak ada perbedaan signifikan antara kucing jantan dan betina.

show abstract

Gambaran Sitologi Cairan Peritoneal dan Sinovial Itik Bali (CYTOLOGIC FIGURES OF PERITONEAL AND SYNOVIAL FLUIDS IN BALI DUCKS)

Cited by 2 publications

References 0 publications

Haemoplasmosis in A Hypoalbuminemic Cat: A Case Report

Haemoplasmosis in A Hypoalbuminemic Cat: A Case Report

Identifikasi Kandungan Kimia dan Sedimentasi Urin Kucing Lokal di Denpasar, Bali

Contact Info

Product

Resources

About