Gambaran Penyebab Perilaku Phubbing pada Pelanggan Restoran

Abstract

AbstrakDi Indonesia terdapat sebutan "Generasi Menunduk" ataupun "Antisosial" sebagai salah satu dampak dari penggunaan teknologi media seperti ponsel pintar. Salah satu bagian dari perilaku penggunaan ponsel pintar di tempat umum yang belum banyak dibahas adalah perilaku phubbing, yaitumasyarakat cenderung fokus menatap ponsel daripada melangsungkan komunikasi tatap muka termasuk ketika makan bersama di restoran. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan menggambarkan penyebab pelanggan restoran melakukan phubbingserta persepsi pelanggan mengenai penyediaan intervensi sebagai alternatif solusi untuk mengurangi perilaku phubbing. Wawancara semi-terstruktur dilakukan terhadap dua puluh orang pelanggan restoran dan tujuh orang dari pihak penyedia jasa restoran. Analisis tema terhadap respons partisipan menunjukkan tiga alasan penyebab phubbing: obsesi terhadap ponsel, Fear of Missing out (FoMo), dan kecanduan game. Dampak penyebab phubbing diketahui: memunculkan perasaan diabaikan, tidak dihargai, gangguan dalam berkomunikasi, dan memunculkan perasaan negatif. Penyediaan intervensi anteseden dipersepsi sebagai alternatif cara mengurangi perilaku phubbing di restoran. Penelitian selanjutnya perlu mengulas penyusunan program intervensi.Abstract "Generasi Menunduk" or "Antisosial" are terms used in Indonesia as the effects of excessive media technology usage such as smart phones. The aspect of using smart phones in a public place that has not been much discussed is phubbing behavior, in whichpeople tend to focus on looking at cellphones rather than holding face-to-face communication, including in the context of being restaurant customers. Using a qualitative approach, this study aims to describe the causes of restaurant customers for phubbing and customer perceptions about providing intervention as an alternative solution to reduce phubbing behavior. Semi-structured interviews were conducted with twenty restaurant customers and seven restaurant service providers. The theme analysis of participants' responses shows three reasons for phubbing: obsession with cellphones, Fear of Missing out (FoMo), and game addiction. The impact of phubbing causes is known: enhanced feelings of neglect, disrespect, disturbances in communication, and enhanced negative feelings. Intervention of antecedents is perceived as an alternative method to reduce phubbing behavior in restaurants. Further research is needed to examine the effectiveness of intervention programs.

Dampak Psikologis Perilaku Phubbing Dalam Berinteraksi Sosial Pada Mahasiswa

“…Kecanduan penggunaan ponsel berasal dari efek kecanduan internet dan fear of missing out (Chotpitayasunondh & Douglas, 2016). Menurut Zaphiris (Vetsera & Sekarasih, 2019) saat melakukan komunikasi sembari menggunakan ponsel komunikasi tatap muka dapat mengalami komunikasi distraksi, dikarenakan individu mengalami kesulitan ketika harus membagi konsentrasi bila dihadapkan dengan dua atau lebih beban mental. Komunikasi yang terganggu salah satu dampak perilaku phubbing.…”

“…Menurut DeVito (Hanika, 2015) bahwa salah satu syarat agar komunikasi berjalan dengan efektif adalah individu harus menghargai lawan bicaranya sehingga lawan bicara tersebut merasa tidak diabaikan dan komunikasi dua arah pun berjalan dengan baik. Menurut (Chotpitayasunondh & Douglas, 2016) salah satu penyebab dari phubbing yaitu FoMo atau fear of missing out yaitu takut ketinggalan suatu informasi Hal ini sejalan dengan pendapat Zaphiris (Vetsera & Sekarasih, 2019) saat melakukan komunikasi sembari menggunakan ponsel komunikasi tatap muka dapat mengalami komunikasi distraksi, dikarenakan individu mengalami kesulitan ketika harus membagi konsentrasi bila dihadapkan dengan dua atau lebih beban mental. Sekalipun penggunaan smartphone saat berinteraksi berlangsung secara tatap muka dianggap wajar oleh responden tetapi perilaku kedua responden membuat orang terdekat merasa tidak dihargai dan juga mengabaikan responden ketika memulai menyibukkan diri dengan smartphone.…”

Meningkatkan Pengetahuan Siswa SMK tentang Bahaya Phubbing (Phone Snubbing) melalui Penyuluhan Budaya Tepo Seliro

“…Lebih parahnya sering dijumpai ketika waktu istirahat peserta didik Ugur & Koc, 2015). Dari sisi bahasa, phubbing berasal dari gabungan kata phone yang bermakna perangkat gawai dan snubbing yang bermakna mengabaikan atau menyakiti orang lain dengan mengacuhkan (Chotpitayasunondh & Douglas, 2016;Vetsera & Sekarasih, 2019). Kemudian terkait indikasi phubbing pada remaja, menurut (Dwijayanti et al, 2021) ada empat hal yang dapat dibuat sebagai rujukan remaja mengalami phubbing atau tidak, misalnya mengalami konflik interpersonal, nomophobia, pengakuan masalah, dan mengisolasi diri.…”

“…Fenomena di mana seorang individu lebih suka berinteraksi melalui perangkat gawai daripada berinteraksi secara langsung sering disebut sebagai phubbing. Phubbing berasal dari gabungan kata phone yang bermakna perangkat gawai dan snubbing yang bermakna mengabaikan atau menyakiti orang lain dengan mengacuhkan (Chotpitayasunondh & Douglas, 2016;Vetsera & Sekarasih, 2019). Betapa dahsyatnya fenomena phubbing ini terjadi, ketika momen kebersamaan yang seharusnya mesra satu sama lain berubah menjadi tempat di mana individu menundukkan pandangan, memiringkan perangkat, dan menggulir perangkat hanya dengan jari.…”

Big Five Personality Terhadap Perilaku Phubbing Pada Siswa SMA

“…Mengabaikan orang di sekitar ketika bermain smarphone disebut Phubbing. Phubbing merupakan gabungan dua kata yaitu phone dan snubbing berarti melecehkan atau mengacuhkan yang berakibat pada interaksi sosial yang tidak ada (Vetsera & Sekarasih, 2019). Phubbing didefinisikan juga sebagai perilaku yang menjauhkan diri dari komunikasi interpersonal karena menyibukkan segala perhatian diri dengan smartphone digenggaman (Karadag et al, 2015).…”