Dampak Psikologis Perilaku Phubbing Dalam Berinteraksi Sosial Pada Mahasiswa

Abstract

The purpose of this study was to find out about the psychological impact of phubbing behavior in social interaction on Medan Area University Students, two of them from the 2018 class and one class 2019. This research is a type of qualitative research using phenomenological methods to deepen one's social interaction when presenting a smartphone in the middle. The interaction takes place face-to-face which leads to phubbing behavior. As well as looking for factors that cause phubbing behavior, the impact of phubbing perpetrators and also victims of phubbing perpetrators. The research respondents were three students. Two of them are phubber or perpetrators and one of them is a victim or called phubbe. The results of this study indicate that the factors that cause phubbing behavior are smartphone addiction, internet addiction, social media addiction, online game addiction, and no control or time limit in smartphone use. The social contact generated by the actor is the dominant negative social contact. Perpetrators tend to be vulnerable when imitating one of the closest people and lose control when after imitating, so that the loss of ethics when interacting directly socially and erodes the nature of sympathy and sensitivity to the surrounding environment. The impact of this behavior is to damage the quality of relationships, decrease mood when interacting socially, not focus, feel neglected, and feel unappreciated.

Analisis Phone Snubbing Behavior Mahasiswa

“…When students' social interaction is problematic, communication is said to be disrupted and fails to achieve the desired goals. (Silmi & Novita, 2022). Therefore, communication that is built not with the same goal will fail, it is due to the efficacy of communication, which can be measured by its intensity, twoway communication, listening to others, care, and empathy in discussions, can be negatively affected by the use of smartphones (Handayani &;Husnita, 2021).…”

Analisis Perilaku Phubbing Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram

“…Hasil survei tersebut juga merilis bahwa 89,03% masyarakat Indonesia mengakses internet melalui smartphone atau tablet untuk dapat mengakses media sosial (98,02%), berita atau informasi (92,21%), melakukan pekerjaan atau tugas sekolah (90,21%), mengakses layanan publik (84,90%), menggunakan email (80,74%), transaksi online (79%), mengakses konten hiburan (77,25%), mengakses transportasi online (76,47%), dan mengakses konten hiburan (77,25%) (APJII, 2022). Dari segi usia, pengguna internet terbanyak adalah generasi berusia 15 -19 tahun dan urutan kedua generasi dengan rentang usia 20 -24 tahun (Fadilah et al, 2022) yang berarti dari kalangan remaja awal dan remaja akhir yaitu pelajar dan mahasiswa (Putra et al, 2022;Silmi & Novita, 2022).…”

“…Penggunaan smartphone pada masyarakat, termasuk mahasiswa dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dalam konteks positif, smartphone dapat digunakan mahasiswa untuk berbagai keperluan seperti untuk berinteraksi, menjalin komunikasi, mencari hiburan, media untuk menunjang pembelajaran (Silmi & Novita, 2022), virtual meeting, serta dapat juga dimanfaatkan sebagai lahan bisnis oleh para mahasiswa (Putra et al, 2022). Mahasiswa juga memanfaatkan internet sebagai salah satu sumber daya informasi ilmiah guna memenuhi kebutuhan studinya dalam perkuliahan (Huldi, 2019).…”

“…Pada mahasiswa, hal ini erat kaitannya dengan keinginan melakukan update informasi, peristiwa yang berlangsung, hiburan, dan menunjukkan kegiatan atau capaian diri sendiri kepada publik (Handayani & Husnita, 2021); tuntutan pergaulan di lingkungan sosial (Irawati & Nurmina, 2020) dan lingkungan akademik yang juga mendorong penggunaan smartphone setiap saat (Mashoedi & Pekerti, 2022). Pada generasi muda, termasuk pelajar dan mahasiswa, perilaku phubbing juga disebabkan karena keinginan yang terus menerus menggunakan media sosial (Putra et al, 2022); kecanduan smartphone, kecanduan internet, kecanduan game online, dan tidak dapat mengontrol batas waktu penggunaan smartphone (Silmi & Novita, 2022).…”

“…Artinya, jarak mereka dengan satu dengan yang lain, tetapi pikiran saling berjauhan (Madjid, 2020) sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena phubbing juga berkembang di kalangan mahasiswa dengan berbagai variansnya. Kondisi ini sejalan dengan temuan penelitian bahwa fenomena phubbing sudah berkembang pesat di lingkungan mahasiswa (Huldi, 2019;Putra et al, 2022;Silmi & Novita, 2022;Taufik et al, 2020) yang disebabkan oleh berbagai hal, termasuk rasa bosan atau jenuhnya mahasiswa pada lingkungan sekitar sehingga memilih menggunakan smartphone dari pada membangun komunikasi dengan lingkungan sekitarnya (Huldi, 2019).…”