2019
DOI: 10.25077/jka.v8i1.989
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Umum X Kota Y

Abstract: AbstrakInfeksi yang terjadi di rumah sakit disebut juga infeksi nosokomial atau Hospital Acquired Infections (HAI's) merupakan problem yang serius bagi kesehatan masyarakat. HAI's merupakan infeksi yang didapat pasien selama menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis di pelayanan kesehatan setelah ≥ 48 jam dan setelah ≤ 30 hari setelah keluar dari fasilitas kesehatan. Berdasarkan sumber infeksi, maka infeksi dapat berasal dari masyarakat/komunitas (Community Acquired Infection) atau dari rumah sakit (Heal… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Ada beberapa cara penularan, antara lain: Kontak tidak langsung atau tidak langsung melalui perantara benda (benda atau alat) seperti instrumen, jarum, kain kasa, dan tangan yang tidak dicuci, serta kontak badan langsung atau langsung dengan tubuh penderita yang secara fisik memindahkan kuman penyebab penyakit. Batuk, bersin, dan berbicara dapat melepaskan tetesan yang lebih besar dari 5 mikrometer ke udara dan ke hidung, mulut, dan mukosa konjungtiva, seperti: Gondongan, rubella, difteri, pertusis, mikoplasma, Haemophillus influenza tipe b (Hib), dan virus influenza Partikel berukuran lima milimeter atau kurang yang dapat terhirup dan tetap berada di udara cukup lama meliputi: Spora jamur, virus campak, varicella (cacar air), dan mycobacterium tuberculosis (Rismayanti & Hardisman, 2019) Salah satu tempat penularan terjadi pada handle pintu. Handle pintu merupakan media yang sering digunakan agar mempermudah seseorang keluar atau masuk ruangan, Karena orang yang berbeda menyentuh media, ternyata itu bisa menjadi media penularan bakteri yang serius.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Ada beberapa cara penularan, antara lain: Kontak tidak langsung atau tidak langsung melalui perantara benda (benda atau alat) seperti instrumen, jarum, kain kasa, dan tangan yang tidak dicuci, serta kontak badan langsung atau langsung dengan tubuh penderita yang secara fisik memindahkan kuman penyebab penyakit. Batuk, bersin, dan berbicara dapat melepaskan tetesan yang lebih besar dari 5 mikrometer ke udara dan ke hidung, mulut, dan mukosa konjungtiva, seperti: Gondongan, rubella, difteri, pertusis, mikoplasma, Haemophillus influenza tipe b (Hib), dan virus influenza Partikel berukuran lima milimeter atau kurang yang dapat terhirup dan tetap berada di udara cukup lama meliputi: Spora jamur, virus campak, varicella (cacar air), dan mycobacterium tuberculosis (Rismayanti & Hardisman, 2019) Salah satu tempat penularan terjadi pada handle pintu. Handle pintu merupakan media yang sering digunakan agar mempermudah seseorang keluar atau masuk ruangan, Karena orang yang berbeda menyentuh media, ternyata itu bisa menjadi media penularan bakteri yang serius.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Several other obstacles are related to the facilities and infrastructure in implementing IPC, namely the facilities and the number of hand washes and hand rubs are not sufficient and are not evenly distributed, facilities and the number of PPE are also not sufficient and are evenly distributed. Coupled with the physical buildings that are still minimal (Rismayanti, 2019). The facilities and infrastructure in the hospital are inadequate, such as plastic bags for infectious waste that are always running out, safety boxes are rarely available and limited PPE (Adhiwijaya et al, 2017).…”
Section: Facilitiesmentioning
confidence: 99%
“…The IPC committee should consist of several people from various disciplines. The committee must be media officers who have received basic hospital infection education and training and received Infection training (Rismayanti, 2019).…”
Section: Sop Guidelinesmentioning
confidence: 99%
“…Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakkan bahwa salah satu cara yang efektif mencegah CAUTI dengan memberikan pelatihan yang tepat kepada perawat yang bertanggung jawab dalam pemasangan kateter (11). Cara lain dengan melakukan in house training yang berkesinambungan ke semua lini pegawai rumah sakit mengenai kebijakan, Standar Prosedur Operasional (SPO), pedoman, maupun Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang telah disahkan (15) . Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat sehingga dapat mendorong untuk patuh melaksanakan tindakan pencegahan CAUTI karena pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggungjawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar (16) .…”
Section: Pembahasanunclassified