Gambaran Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bullying

Abstract

Memaafkan adalah sikap mengatasi berbagai hal negatif akibat dari rasa sakit yang dirasakan serta upaya menghindari penghakiman terhadap individu yang bersalah. Penelitian ini melihat gambaran memaafkan pada remaja akhir yang menjadi korban bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek seorang remaja akhir berusia 20 tahun yang pernah mengalami tindak bullying selama dua tahun ketika di sekolah menengah atas. Dari hasil analisis wawancara, disimpulkan bahwa dalam pemaafan yang dilakukan subjek, lebih dominan dalam dimensi intrapsychic atau emosi dan kognisinya namun dalam tindakan sosial subjek belum memaafkan seutuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek berada dalam hollow forgiveness. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk mencari referensi sumber yang banyak sebelum melakukan pengambilan data.

Description of Suicide Idea in Among High School Students

“…Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol.5, No.1 (2023) [46][47][48][49][50][51][52][53] The frequency distribution table for the question items given to respondents describes feelings that refer to suicidal ideation. Based on research conducted by Kurniasari & Rahmasari (2019), data were obtained from interviews conducted with respondents from their research, that the average individual who has suicidal thoughts begins with the thought that life in the world is no longer meaningful to him and the only solution to the problem experienced is by committing suicide. Suicide is caused by many factors, people at risk of suicide have complex thoughts, for example they realize that they are a burden to others, are tired of facing a life that is no longer meaningful and useful, and have no goals to reach again (Suherman et al, 2022).…”

Studi Kasus Dampak Perilaku Bullying Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Tk B Di Tk Al Azzam Ternate Maluku Utara

“…Menurut penelitian (Tahrir et al, 2019), bullying juga cenderung berlangsung lama, sehingga korban bullying mengalami kecemasan dan ketakutan (Tahrir et al, 2019). Bullying ini tentu berbeda dengan bentuk-bentuk perilaku agresif lainnya, yang biasanya terjadi setidaknya sekali dalam waktu singkat (Priyatna, 2013).…”