Gambaran Histopatologi Hati dan Ginjal Anjing Terduga Leptospirosis di Kota Denpasar (HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF LIVER AND KIDNEY DOG SUSPECTED CANINE LEPTOSPIROSIS IN DENPASAR CITY)

Abstract

This study aims to determine the pathological changes in dog suspected of being infected by Leptospira spp. This research used a retrospective study design. A total of 210 canines sample were examined at Faculty of Veterinary Medicine The Udayana of University between January 2008 to January 2010. Of the 210 specimens, five canines with clinical sign anorexia, fever, vomiting, polyurea, dyspnea and only one are noted icteric in the sclera. Macroscopically : the anemic to petechial haemorrhagis was find in pulmo, icterus in liver with gall blader distention, kidney swollen with black color in hillus, spleen rather swollen with black color on end and mild hemorrhagis on intentines. The infected organ is inserted into a pot filled with neutral buffer formalin 10%. Then stained with haematoxyllin-eosin for the microscopic preparation. Microscopic examimination revealed the presence of spiral bacterial cells on the necrotic liver and kidneys tissue. Infiltration neutrophils and macrophages was also find in pulmonary and spleen tissue. Besided that intertubuler edematous were also observed under microscopic examination. It can be concluded changes associated with Leptospira spp infection can be found in liver and kidney tissue with changes such as necrosis, proliferation of kuffer cells and intertubular edematous.

Canine Parvovirus Infection in Dogs: Pathogenesis, Clinical Symptoms, Diagnosis, Prevalence, Therapy, and Vaccination

“…Canine parvovirus melakukan perlekatan dengan reseptor di sel-sel kelenjar usus halus dan selsel limfoid, kemudian virus bereplikasi di inti sel (Smith dan Helenius, 2004). Canine parvovirus membutuhkan inang dan hanya bereplikasi pada sel yang aktif membelah (Purwitasari et al, 2022) seperti epitel intestinal dan sel miokardium (Winaya et al, 2014). Replikasi yang dilakukan CPV pada jaringan limfoid, selanjutnya diekskresikan melalui pembuluh darah selanjutnya virus masuk kedalam darah atau yang disebut dengan viremia yang terjadi 1-3 hari setelah infeksi.…”

“…Gejala klinis awal infeksi adalah anoreksia, demam, depresi, dan lesu (Gerlach et al, 2020) (Purwitasari et al, 2022). Epitel usus halus merupakan target utama dari CPV yang mengakibatkan infeksi lisis deskuamasi, pendarahan dan pemendekan vili duodenum, jejunum, dan ileum (Winaya et al, 2014).…”

“…Tipe miokarditis sering menyerang anjing umur di bawah 2 bulan. Tipe ini banyak menyebabkan kematian karena umumnya menyerang jantung yang disebabkan oleh inflamasi pada otot jantung yang terjadi pada anjing berumur 3-4 minggu (Winaya et al, 2014). Menurut Battilani et al (2001), anak anjing umur 3-8 minggu yang rentan terinfeksi CPV tipe miokarditis dilahirkan oleh induk yang tidak memiliki antibodi terhadap CPV.…”

“…Berdasarkan Tabel 1, infeksi CPV di Indonesia dan India lebih banyak menyerang anjing berumur 0-6 bulan. Menurut Winaya et al (2014), anjing berumur 3-4 minggu yang terinfeksi CPV tipe miokarditis akan mengalami kematian akibat serangan jantung yang dikarenakan inflamasi pada otot jantung. Menurut Decaro et al (2017), infeksi CPV tipe enteritis terjadi pada anjing umur di atas 6 minggu dapat disebabkan karena pembelahan sel mitotik kripta usus meningkat dan pembelahan sel miosit menurun sehingga terjadi muntah dan diare lebih banyak dibanding gangguan jantung.…”

Prevalensi Leptospira Sp. pada Tikus dan Ayam dari Permukiman Padat di Denpasar Selatan, Indonesia

“…Beberapa studi terkait telah dilakukan, salah satunya oleh Winaya, dkk tahun 2018 untuk mengetahui gambaran histopatologi anjing terduga Leptospirosis di Kota Denpasar dan didapatkan hasil perubahan patologi anatomi dan perubahan histopatologi yang mana dicurigai disebabkan oleh Leptospira sp. (8) . Temuan yang sama didapatkan oleh Mutawadiah, dkk tahun 2015 dengan hasil 18,18% dari 55 sampel serum anjing kintamani yang berasal dari Tabanan, Denpasar, Gianyar, dan Bangli diperiksa positif terinfeksi bakteri Leptospira sp.…”