2018
DOI: 10.15851/jap.v6n3.1344
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Acute Physiologic and Chronic Health Evaluation (APACHE) II, Lama Perawatan, dan Luaran Pasien di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung pada Tahun 2017

Abstract: Skor acute physiologic and chronic health evaluation (APACHE) II, lama perawatan, dan luaran pasien merupakan indikator penting di Intensive Care Unit (ICU). Ketiga indikator ini dapat berbeda dari satu dengan tempat lain. Ketiga indikator ini dapat dibandingkan di tempat lain untuk meningkatkan pelayanan ICU. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran skor APACHE II, lama perawatan, dan angka mortalitas pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2017. Metode yang digunakan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 10 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…[27] Sistem skor penyakit kritis merupakan penilaian derajat keparahan penyakit berdasarkan data spesifik yang diambil ketika perawatan. Skor APACHE II merupakan berdasarkan pada nilainilai objektif fisiologis dari variabel-variabel yang diukur selama perawatan, memberikan gambaran keadaan sebelum masuk, luaran pasien dan lama perawatan [28], sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik yang lain untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…[27] Sistem skor penyakit kritis merupakan penilaian derajat keparahan penyakit berdasarkan data spesifik yang diambil ketika perawatan. Skor APACHE II merupakan berdasarkan pada nilainilai objektif fisiologis dari variabel-variabel yang diukur selama perawatan, memberikan gambaran keadaan sebelum masuk, luaran pasien dan lama perawatan [28], sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik yang lain untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, responden dengan skor APACHE II yang memiliki hari rawat paling lama adalah kelompok skor APACHE II nilai APACHE 20-24 yakni 8 hari, hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pamugar et al, 2018) di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, kelompok pasien dengan skor APACHE II nilai APACHE 10-14 adalah kelompok yang paling lama hari rawatnya yakni rata-rata 14 hari, hal ini dikarenakan derajat keparahan penyakit yang ringan sampai berat mempunyai lama perawatan yang lebih lama dibandingkan dengan kelompok skor APACHE II lainnya, skor APACHE II yang lebih rendah tingkat kompleksitas kasus juga lebih rendah sehingga memungkinkan pasien akan lebih cepat alih rawat ke ruang perawatan biasa, sedangkan kelompok skor APACHE II yang lebih tinggi tingkat kompleksitas kasus tinggi dan angka mortalitas juga meningkat sehingga sebagian besar pasien kelompok ini keluar ruang ICU dengan status pasien keluar meninggal. Rerata skor pasien yang di rawat di ICU sebesar 16,68, skor APACHE II pada pasien meninggal sebesar 19,69 dan skor APACHE II pada pasien yang pindah ruangan rata-rata 14,42 (Pamugar et al, 2018). Disini terlihat semakin besar skor APACHE II, maka semakin buruk kondisi pasien tersebut dan semakin rendah skor APACHE II, maka semakin baik kondisi pasien tersebut.…”
Section: Skor Apache II Dengan Lama Rawat Pasien Di Icuunclassified
“…Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Megawati dkk yang mendapatkan bahwa 82 pasien (70,1%) sembuh [25]. Sistem skor penyakit kritis merupakan penilaian derajat keparahan penyakit berdasarkan data spesifik yang diambil skor penilaian penyakit kritis yang banyak dipakai di ICU yang berdasar pada nilai-nilai objektif fisiologis dari variabel-variabel yang diukur selama perawatan, memberikan gambaran keadaan sebelum masuk, luaran pasien dan lama perawatan [26], sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik yang lain untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.…”
Section: Metodologi Penelitianunclassified