Fuzzy Simple Additive Weighting Algorithm to Determine Land Suitability for Crop in Minahasa Tenggara

Abstract

The change of geographical situation such as weather and climate make farmers difficult to prepare the land for suitable crop. Consequently they depend on rainwater rice field. This paper explain the use of fuzzy simple additive weighting to rank the alternate crops suitable for planted in each sub district in Minahasa Tenggara. This information system can be used by local government and farmers to determine the type of crop to be planted. This information based on geophysics data existing in

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Fuzzy Simple Additive Weighting (F-SAW) Untuk Menentukan Status Gizi Buruk Balita Pada Puskesmas Tetaf Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan

“…= total nilai defuzzifikasi setiap kriteria 4. Untuk dapat memperoleh nilai pada setiap kriteria maka buat fungsi keaggotaan fuzzy untuk mengklasifikasi nilai setiap kriteria [12]. Fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan persamaan 9.…”

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Daerah Produktif Penghasil Kopi Di Kabupaten Pati

“…Konsep dari metode SAW adalah penjumlahan terbobot dari rating kinerja setiap alternatif pada semua kriteria [4]. Metode SAW juga merupakan metode dengan algoritma penjumlahan terbobot dengan mempergunakan sejumlah kriteria dari setiap alternatif [5] Metode ini memerlukan tahapan normalisasi matrik keputusan yang akan diperbandingkan dengan semua rating keputusan dari setiap alternatif yang ada. Metode SAW dalam pemilihan kriteria dalam pengambilan keputusan mengenal dua atribut yaitu atribut benefit (keuntungan) dan cost (biaya).…”

Using Fuzzy Set Approaches in a Raster GIS for Land Suitability Assessment at a Regional Scale: Case Study in Maros Region, Indonesia

“…In this study, land attribute values were converted into continuous values (ranging from 0 to 1.0) (Zadeh, 1965), according to the class limit determined based on field experiences, results of experiments, or fixed conventional standards (Baja, 2012;Galindo et al, 2005;Moreno, 2007;Sediyono et al, 2013;Sui, 1992). The evaluation criteria were based on land attributes which are divided into two main components: soil profile, and topography ( Figure 4) (Baja, 2009;Baja et al, 2002).…”