1970
DOI: 10.37090/jfl.v8i1.84
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

FRAKSI ETANOL EKSTRAK KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP Trichophyton mentagrophytes DAN Candida albicans

Abstract: Durian is a fruit that is in demand by the community, but during durian season environmental problems arise due to waste from skin of durian. The aimed of the study was to prove the antifungal activity of the ethanol fraction of durian skin against Trichophyton mentagrophytes and Candida albicans and to determine the active active compounds inhibiting T. mentagrophytes and C. albicans fungi. Durian skin was extracted by maceration method, then fractionated used ethanol, chloroform, and n-hexane solvents. Ethan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Pemanfaatan buah durian masih dikategorikan minim karena bagian yang dimanfaatkan hanya bagian buahnya saja dengan persentase 20,52% dibandingkan dengan biji dan kulit yang kemudian menjadi limbah organic yaitu 79.08%.3 Penelitian terdahulu pada kulit durian yang telah diuji pada beberapa bakteri penyebab infeksi seperti Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes dengan konsentrasi dan metode pengujian yang berbeda -beda menyatakan bahwa konsentrasi hambat minimum yang diuji pada T. mentagrophytes akan efektif dengan konsentrasi 7% dan C. albicans dengan konsentrasi 8%. 4 Kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan karena diantaranya mengandung flavonoid, triterpenoid, alkaloid dan tanin yang dapat juga bertindak sebagai antibakteri. Flavonoid yang terkandung dalam kulit durian akan membentuk senyawa kompleks sehingga protein dalam sel bakteri akan terdenaturasi dan mengalami kerusakan pada membrane sel.5 Tanin akan mengerutkan membran sel yang akan menyebabkan terganggunya permeabilitas sel.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemanfaatan buah durian masih dikategorikan minim karena bagian yang dimanfaatkan hanya bagian buahnya saja dengan persentase 20,52% dibandingkan dengan biji dan kulit yang kemudian menjadi limbah organic yaitu 79.08%.3 Penelitian terdahulu pada kulit durian yang telah diuji pada beberapa bakteri penyebab infeksi seperti Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes dengan konsentrasi dan metode pengujian yang berbeda -beda menyatakan bahwa konsentrasi hambat minimum yang diuji pada T. mentagrophytes akan efektif dengan konsentrasi 7% dan C. albicans dengan konsentrasi 8%. 4 Kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan karena diantaranya mengandung flavonoid, triterpenoid, alkaloid dan tanin yang dapat juga bertindak sebagai antibakteri. Flavonoid yang terkandung dalam kulit durian akan membentuk senyawa kompleks sehingga protein dalam sel bakteri akan terdenaturasi dan mengalami kerusakan pada membrane sel.5 Tanin akan mengerutkan membran sel yang akan menyebabkan terganggunya permeabilitas sel.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Based on screening and identification phytochemical of the main components of the methanol extract of durian peels. Durian peels were positive for alkaloids, flavonoids, saponins, steroids, triterpenoids and tannins (Mulyani et al, 2019). On the basis of information obtained from literature studies on the use of durian peel waste as an alternative to natural medicine, in this study the researchers made essential oils from durian peel as an antipediculosis against head lice (Pediculus humanus capitis).…”
Section: Pediculosis Capitis Is Caused By Infestation Of Head Lice (Pediculus Humanus Capitis)mentioning
confidence: 99%
“…Senyawa aktif dapat diperoleh melalui proses ekstraksi dengan pelarut yang sesuai. Ekstrak yang menggunakan pelarut metanol mempunyai aktivitas antibakteri yang sangat besar karena pelarut metanol mampu menarik lebih banyak senyawa polar seperti golongan fenol (Sinta, 2018), sedangkan pelarut etanol mampu melarutkan hampir semua senyawa seperti polar yaitu tanin, fenol, dan flavonoid maupun non polar yaitu alkaloid, saponin, steroid, dan terpenoid (Mulyani et al, 2019).…”
unclassified