Ekstrak daun jeringau telah diketahui mengandung flavonoid dan saponin serta berkhasiat antibakteri. Potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi sediaan farmasi yang lebih praktis yaitu nanoemulsi mouthwash. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan komponen nanoemulsi dan uji aktivitas antibakteri pada formula nanoemulsi yang baik. Nanoemulsi dibuat menggunakan variasi IPM:Tween 80:Propilenglikol dengan perbandingan F1 (1:8:1); F2 (2,15:5,7:2,15); dan F3 (3,25:5,2:1,55). Pengujian nanoemulsi yaitu organoleptis, sentrifugasi, transmitan, pH, viskositas, dan bobot jenis. Formula terbaik dilanjutkan dengan pengujian ukuran partikel, zeta potensial dan aktivitas antibakteri metode disc diffusion. Pengujian organoleptis pada F1 dan 3 stabil selama 7 hari sediaan tetap jernih dan tidak mengalami pemisahan fase, sedangkan F2 terjadi creaming. Uji transmitan F1-3 96,8%+0,00; 95,9%+0,00; dan 96,73+0,06. pH F1-3 5,92+0,02; 5,89+0,01; dan 5,92+0,01. Viskositas F1-3 1,681 Cps +0,02; 1,460 Cps +0,01; dan 1,533 Cps+0,03. Bobot jenis F1-3 sebesar 1,030 g/mL; 1,026 g/mL; dan 1,026+ g/mL. F3 dipilih sebagai formula yang baik, hasil uji ukuran partikel 239,97+ 3,45 nm dan zeta potensial -30,5+1,11 mV. Nanoemulsi mouthwash ekstrak etanol daun jeringau 1% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan diameter daya hambat 30,33+0,58 mm yang hampir sama dengan diameter daya hambat Clindamysin sebagai kontrol positif sebesar 33+1,00 mm.