Etnofarmakologi: Pengetahuan Khusus Yang Umum

Abstract


 
 
 
 Latar belakang: Penggunaan obat tradisional di tengah masyarakat meningkat setiap tahunnya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan desakan pandemi, membuat masyarakat menyadari kebutuhan akan obat tradisional. Perkembangan informasi yang beredar di media sosial terkait identifikasi, khasiat, dan pengolahan obat tradisional tidak sepenuhnya benar.
 Tujuan: Tingginya konsumsi dan alur informasi dunia maya terutama oleh mereka usia Muda, menyebabkan perlu adanya analisis tingkat kebenaran pengetahuan terkait obat tradisional. Hal inilah yang menjadi tujuan dari penelitian ini.
 Metode: Menggunakan metode survei secara analisis deskriptif kuantitatif berbasis kuisioner daring melalui google form kepada Mahasiswa dengan usia Muda (18-24 Tahun). Survei meiputi identifikasi, khasiat dan pengolahan obat tradisional.
 Hasil: Rata-rata tingkat pengetahuan identifikasi, khasiat, dan pengolahan obat tradisional dengan tingkat popularitas obat tradisional yang berbeda sebesar <60%. Mayoritas responden hanya mengetahui obat tradisional yang sudah umum diketahui, sementara informasi potensi kekayaan alam lokal lainnya masih belum terdistribusi dengan baik.
 Kesimpulan: Masih rendahnya tingkat pengetahuan responden terhadap obat tradisional menjadi tantangan bagi para regulator, akademisi, hingga praktisi untuk dapat membumikan informasi seputar etnofarmakologi. Dalam kata lain, meyebarkan pengetahuan khusus sehingga menjadi umum.