2019
DOI: 10.24042/terampil.v6i2.5056
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Flip Builder : Pengembangannya Pada Media Pembelajaran Matematika

Abstract: Perkembangan teknologi dalam era revolusi industri menghendaki adanya inovasi pengembangan media pembelajaran. Sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan respon pendidik terhadap media pembelajaran berbasis flip builder materi bangun datar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan jenis model Borg and Gall yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan penilaian ahli materi sebesar 85,15% dengan kategori sangat baik, ahli media sebe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
7
0
14

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

2
6

Authors

Journals

citations
Cited by 20 publications
(21 citation statements)
references
References 0 publications
0
7
0
14
Order By: Relevance
“…As a result, the ways the teachers teach are merely theoretical and mechanistic (Fauziyah & Jailani, 2014;Ependi, 2016), tend towards memorizing rather than understanding (Febriya et al, 2015;Fauzan & Sari, 2017;Maharani, 2017;Hayati et al, 2018), transfer information without a constructive activity (Ahdhianto, 2016;Purnama et al, 2017), and are teacher-centred (Astuti & Purwoko, 2017). The media used by teachers are also monotonous (Batubara, 2015;Yunianto et al, 2019) and teachers rely only on textbooks and worksheets (Siswoyo, 2015;Utami, 2017;Lestari et al, 2019).…”
Section: Underlying Problemsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…As a result, the ways the teachers teach are merely theoretical and mechanistic (Fauziyah & Jailani, 2014;Ependi, 2016), tend towards memorizing rather than understanding (Febriya et al, 2015;Fauzan & Sari, 2017;Maharani, 2017;Hayati et al, 2018), transfer information without a constructive activity (Ahdhianto, 2016;Purnama et al, 2017), and are teacher-centred (Astuti & Purwoko, 2017). The media used by teachers are also monotonous (Batubara, 2015;Yunianto et al, 2019) and teachers rely only on textbooks and worksheets (Siswoyo, 2015;Utami, 2017;Lestari et al, 2019).…”
Section: Underlying Problemsmentioning
confidence: 99%
“…Although some studies apply development models containing a dissemination phase as seen in the Borg & Gall and 4D models, no one in the previous studies continues their development until the dissemination stage. For instance, Yunianto et al (2019) develop a digital mathematics flipbook by using the Borg & Gall model to help students in learning flat geometrical shapes limited to product revision whilst an electronic module of geometry based on the realistic mathematics approach was developed by Buchori & Rahmawati (2017) using the 4D model with no dissemination activities. Furthermore, there are studies merely developing the product without any testing by experts or users, and some studies were unfortunately conducted unaccompanied by a particular model.…”
Section: Development Modelsmentioning
confidence: 99%
“…Dalam meningkatkan pengelolaan ekstrakurikuler peran kepala sekolah sangat besar yang merupakan salah satu sumber dalam meningkatkan mutu pendidikan dan akan membawa pembelajaran yang efektif dan merancang tujuan pendidikan yang unggul dan bermutu (Fitrah, 2017). Kegiatan ekstrakurikuler dikatakan berhasil apabila bisa mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa secara baik Berhasilnya kegiatan ekstrakurikuler ditandai dengan adanya perubahan terhadap pengembangan bakat dan minat yang telah dilakukan peseta didik secara baik (Huda et al, 2019;Rany et al, 2020;Suherman et al, 2020;Yunianto, Negara, & Suherman, 2019), sehingga dengan sendirinya mampu memperluas wawasan yang akhirnya akan mendukung program intrakurikuler di sekolah. Maka dari itu, sekolah harus menerapkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…N. Utami et al, 2018 233 menitikberatkan pada pendidikan karakter siswa (Fahrudin, 2017;Yanti & Syazali, 2016). Pendidikan karakter menjadi sebuah keharusan untuk diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, karena pendidikan tdak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas secara kognitif, akan tetapi juga harus memiliki budi pekerti serta kesopanan, sehingga bermakna ketika hidup bermasyarakat (S. Huda et al, 2019;Judiani, 2010;Yunianto et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified