Fenomena Migrasi Dan Urban Bias di Indonesia

Abstract

AbstrakPenulisan ini bertujuan mengkaji feneomena migrasi di Indonesia. Maraknya urbanisasi dalam artian migrasi pun menyebabkan kerugian baik untuk desa maupun untuk kota, hanya dalam waktu 20 tahun penduduk kota bertambah hampir 50%, sebaliknya setengah penduduk desa sekarang mengalami perubahan menjadi penduduk kota. Pada tahun 2005 jumlah penduduk kota sebesar 47,9% sementara pada tahun 2025 jumlah penduduk kota diprediksikan akan meningkat menjadi 68% Meningkatnya urbanisasi membuat kemiskinan terkonsentrasi di kota,akan tetapi hal ini terjadi karena adanya pandangan masyarakat desa bahwa kota merupakan harapan nyata dalam memutus rantai kemiskinan kemiskinan. Terjadinya migrasi diperkotaan atau ( urbanisasi) tidak akan menjadi masalah jika pemerintah dari kota-kota tujuan para migran mampu menciptakan lapangan kerja dan fasilitas publik yang mencukupi. Namun bila saja daya dukung kota sebagai suatu tempat publik sudah berada pada level yang kritis , maka pememrintah melalui berbagai macam kebijakannnya perlu turun tangan guna mengurangi dampak buruk dari urbanisasi tersebut. Urbanisasi berlebih perlu dikendalikan agar tidak berkembang makin liar dan semakin membebani kota-kota tujuan kaum migran. AbstractThe Study purpose to discuss the migration phenomenon in Indonesia. The rise of urbanization in the sense of migration also causes losses both for villages and for cities, in just 20 years increased by almost 50%, on the contrary half the village population is now becoming residents of the city. In 2005 the population of the city was 47.9% while in 2025 the population of the city was predicted to increase to 68%. Increased urbanization made poverty concentrated in the city, but this happened because of the view of the village community that the city represented the best hope for getting out of poverty. The occurrence of urban migration or (urbanization) will not be a problem if the government of the destination cities of migrants is able to create adequate employment and public facilities. But if the carrying capacity of the city as a public place is at a critical level, the government through various policies needs to intervene to reduce the adverse effects of urbanization. Excessive urbanization needs to be controlled so that it does not grow wilder and increasingly burden cities of migrants.

Tipologi Transformasi Perdesaan dan Implikasinya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Perbatasan Sukoharjo – Surakarta

“…Faktor-faktor tersebut antara lain urbanisasi, menurunnya proporsi tenaga kerja pada sektor pertanian, lapangan pekerjaan yang semakin beragam, meningkatnya mobilitas penduduk, dan hubungan desa-kota yang semakin erat (Noveria, 2010;Berdegué et al, 2013;Fahmi & Sari, 2020;Rudiarto et al, 2020). Perluasan populasi dan aktivitas ekonomi juga mengubah struktur ruang wilayah ( Klaesson et al, 2013;Hidayat, 2020).…”

Urbanisasi dan Dampak Sosial di Kota Besar: Sebuah Tinjauan

“…Migrasi ke kota sangat erat kaitannya dengan kebijakan pembangunan yang bersifat bias kota (Mukbar, 2009;Hidayat, 2020). Pembangunan di kota-kota besar yang memiliki peran dan fungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi telah menarik minat penduduk desa untuk datang ke kota dalam rangka mencari kesempatan kerja yang banyak tersedia di kota (Hidayati, 2018a).…”

The Analysis of the Impact of Working-Age Population on Indonesian Labour

“…This phenomenon causes an increasing number of workers whose work productivity is low or an increase in workers whose working hours are below normal working hours. In turn, the productivity of some households is low (Hidayat, 2020). In 2009, there were 41.4 million workers in the agricultural sector, then became only 39.2 million in 2012 or 35.7% of the total workforce.…”

“…Meanwhile, academics who disagreed (contra) said that this policy would have a detrimental effect on small businesses in that they are unable to pay their workers higher. Thus, the increase in wages is also expected to increase prices (Hidayat, 2020).…”

“…This reality is what fears many parties. The impact of the increase in the minimum wage in urban areas not only increases the possibility of increasing unemployment but also becomes the "gate" for rural communities to try their luck in urban areas so that it will increase the number of urban residents, as a factor causing urbanization from rural to urban areas (Hidayat, 2020).…”