2019
DOI: 10.26714/mki.2.1.2019.21-28
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Family Support on Severe Frequency in Epilepsy Patients in RSUP. Dr. Kariadi Semarang

Abstract: Background: This epilepsy is considered a burden for the patient, the family and is considered an embarrassing disease, infectious disease and mental illness that makes the epileptic patient difficult to live a normal life, often experiencing discrimination in terms of learning, work, or in marriage. Objective: to know family support for the occurrence of seizure frequency in epilepsy patients. Research Method: Type of qualitative research using the phenomenological approach. The sampling technique is done by … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Dukungan emosi yang melibatkan ekspresi, rasa empati dan perhatian dari keluarga akan membuat pasien merasa lebih baik, memperoleh keyakinannya, merasa dimiliki dan dicintai (Nurhidayati & Rahayu, 2017). Dukungan inforkeluarga yang diberikan dapat menumbuhkan motivasi untuk melakukan pengobatan dan menenangkan hati pasien dalam menjalani pengobatan, dengan adanya dukungan ini maka memberikan peranan penting dalam keberhasilan pengobatan (Ika & Hidayati, 2019). Hal inilah yang membuat dukungan keluarga menjadi faktor pendukung dari studi ini sehingga pasien dapat mengikuti prosedur intervensi secara kooperatif dan mendapatkan efek yang maksimal, sedangkan faktor penghambat pada studi kasus ini terdapat pada tempat pelaksaan intervensi yang kurang tenang sehingga mengganggu konsentrasi pasien selama pelaksaan intervensi.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dukungan emosi yang melibatkan ekspresi, rasa empati dan perhatian dari keluarga akan membuat pasien merasa lebih baik, memperoleh keyakinannya, merasa dimiliki dan dicintai (Nurhidayati & Rahayu, 2017). Dukungan inforkeluarga yang diberikan dapat menumbuhkan motivasi untuk melakukan pengobatan dan menenangkan hati pasien dalam menjalani pengobatan, dengan adanya dukungan ini maka memberikan peranan penting dalam keberhasilan pengobatan (Ika & Hidayati, 2019). Hal inilah yang membuat dukungan keluarga menjadi faktor pendukung dari studi ini sehingga pasien dapat mengikuti prosedur intervensi secara kooperatif dan mendapatkan efek yang maksimal, sedangkan faktor penghambat pada studi kasus ini terdapat pada tempat pelaksaan intervensi yang kurang tenang sehingga mengganggu konsentrasi pasien selama pelaksaan intervensi.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pemahaman masyarakat yang masih kurang dapat membuat penderita epilepsi tidak dapat terdiagnosa dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dapat menyebabkan kematian atau resiko adanya gangguan pada sistem saraf pusat [6]. Berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia WHO pada tahun 2017 sekitar 50 juta orang saat ini hidup dengan epilepsi di seluruh dunia [7]. Di Indonesia, insiden epilepsi anak terbanyak ditemukan pada kelompok usia 1-5 tahun sebesar 42% [8].…”
unclassified
“…Dalam banyak hal, epilepsi ini dianggap sebagai beban bagi penderita dan keluarga karena bagi orang awam hal ini dianggap sebagai penyakit yang memalukan, penyakit menular dan penyakit jiwa [7]. Anggapan masyarakat yang demikian membuat penderita epilepsi sulit hidup dalam kehidupan yang normal [7].…”
unclassified
See 2 more Smart Citations