2014
DOI: 10.14710/jnc.v3i2.5437
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 Bulan Di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal

Abstract: Latar Belakang: Prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Kendal mencapai 42% dengan kejadian tertinggi di Kecamatan Patebon (38,7%). Stunting dapat meningkatkan risiko terjadinya kesakitan, kematian, gangguan perkembangan motorik dan penurunan produktivitas di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.Metode: Penelitian observasional dengan rancangan  kasus kontrol. Sampel dipilih d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
8
0
17

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 27 publications
(26 citation statements)
references
References 7 publications
(8 reference statements)
1
8
0
17
Order By: Relevance
“…The results of this study are in line with research conducted by Meilyasari and Ismawati (2014) and Anugraheni (2012) in Pati indicates that the risk of stunting is higher among children under five with short birth length (<48 cm). [16] The risk of developing growth disorders is greater in children who have growth disorders in the previous stage. So that short birth length children are at higher risk of experiencing short at the next age.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…The results of this study are in line with research conducted by Meilyasari and Ismawati (2014) and Anugraheni (2012) in Pati indicates that the risk of stunting is higher among children under five with short birth length (<48 cm). [16] The risk of developing growth disorders is greater in children who have growth disorders in the previous stage. So that short birth length children are at higher risk of experiencing short at the next age.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Perbaikan status gizi sejak masa prekonsepsi dan selama kehamilan, serta status ekonomi rumah tangga diharapkan mampu menurunkan kejadian stunting pada anak. (Meilyasari & Isnawati, 2014), yang menyimpulkan bahwa lama pemberian ASI Eksklusif bukan merupakan faktor risiko stunting dikarenakan sebagian ibu mengkombinasikan ASI dengan susu formula sehingga kebutuhan zat gizi balita tetap terpenuhi dan tidak mengganggu pertumbuhan. (Vaozia & Nuryanto, 2016), riwayat ASI Eksklusif merupakan riwayat pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak setelah persalinan, diberikan tanpa diberi makanan lain selain ASI sampai bayi usia 6 bulan bukan merupakan faktor risiko terjadinya stunting.…”
Section: Asi Ekslusifunclassified
“…Perbaikan status gizi sejak masa prekonsepsi dan selama kehamilan, serta status ekonomi rumah tangga diharapkan mampu menurunkan kejadian stunting pada anak. (Meilyasari & Isnawati, 2014), yang menyimpulkan bahwa pemberian Mp-ASI sangat menunjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa balita. (Hanum, 2019), yang menyimpulkan bahwa balita yang diberikan Mp-ASI dengan tepat sesuai usia berpeluang 1,568 kali tumbuh tidak stunting dari pada balita yang diberikan Mp-ASI tidak tepat.…”
unclassified
“…17 Stunting (kependekan) merupakan panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) anak tidak sesuai dengan umur anak. 6 Balita pendek merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggulangi. Penyebab stunting pada anak umur 6-24 bulan ditemukan bahwa rendahnya pendapatan keluarga, menderita diare, menderita ISPA, rendahnya tingkat kecukupan energi, rendahnya tingkat kecukupan protein, salah satu orang tua pendek, berat bayi lahir rendah, tidak diberi ASI eksklusif, MP-ASI terlalu dini, dan pola asuh yang kurang baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…14 Sedangkan didalam susu formula tidak mengandung zat antibody sebaik ASI. 6 Dalam penelitian ini, bayi yang mengalami status gizi pendek kemungkinan memiliki riwayat penyakit infeksi seperti diare dan ISPA .7 Oleh karena itu penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu tidak melihat riwayat penyakit dan menggunakan desain penelitian yang kurang tepat.…”
Section: Tabel 3 Hubungan Pemberian Mp-asi Dini Dengan Status Gizi Punclassified