2013
DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3735
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN (Studi di Kecamatan Semarang Timur)

Abstract: Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang, ditunjukkan dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2SD. Prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih tinggi terutama pada usia 2-3 tahun. Faktor risko stunting  antara lain panjang badan lahir, asupan, penyakit dan infeksi, genetik, dan status sosial ekonomi keluarga. Stunting terutama pada anak usia diatas 2 tahun sulit diatasi, sehingga penelitian mengenai faktor risiko stunti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

2
13
0
28

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 55 publications
(64 citation statements)
references
References 8 publications
2
13
0
28
Order By: Relevance
“…Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu terhadap status stunting. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting. Dalam penelitian ini juga dikatakan bahwa pendidikan orang tua tidak menjadi faktor risiko stunting disebabkan karena faktor risiko terjadinya stunting banyak, dimana dalam penelitian ini tidak semua faktor dilihat seperti pola asuh dan asupan.…”
Section: Hubungan Antara Pola Makan Terhadap Status Stunting Anak Usiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu terhadap status stunting. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting. Dalam penelitian ini juga dikatakan bahwa pendidikan orang tua tidak menjadi faktor risiko stunting disebabkan karena faktor risiko terjadinya stunting banyak, dimana dalam penelitian ini tidak semua faktor dilihat seperti pola asuh dan asupan.…”
Section: Hubungan Antara Pola Makan Terhadap Status Stunting Anak Usiunclassified
“…Menurut penelitian Kusuma (2013), bayi dengan panjang badan lahir pendek berpeluang lebih tinggi untuk tumbuh pendek dibanding anak panjang badan lahir normal. Anak dengan panjang badan lahir pendek menunjukkan kurangnya gizi yang diasup Ibu selama masa kehamilan, sehingga pertumbuhan janin tidak optimal yang mengakibatkan bayi yang lahir memiliki panjang badan lahir yang rendah.…”
unclassified
“…Stunting masih dapat diperbaiki jika terjadi pada dua tahun pertama usia anak, namun setelahnya akan sulit untuk diperbaiki. Penyebab stunting antara lain adalah karena genetik, panjang badan lahir, kurangnya asupan makan, infeksi, karakteristik ibu dan status ekonomi [5][6][7][8] .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini dan tidak berhasilnya ASI Esklusif juga berhubungan dengan kejadian stunting pada anak (Kusuma, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified