Faktor Risiko Kanker Payudara Pada Wanita Usia Subur di RSUD Dr. Pirngadi Medan

Abstract

Kanker payudara merupakan penyakit kanker tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI tahun 2013 sebesar 0,5% atau 61.682 penderita. Kejadian kanker payudara dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor risiko. Berdasarkan catatan rekam medis jumlah penderita kanker payudara pada tahun 2016 di RSUD Dr. Pirngadi Medan dari bulan januari sampai april sebanyak 284 orang. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desemberi 2016. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 136 orang, dimana 68 responden pada kelopok kasus dan 68 responden pada kelompok kontrol. Analisis data multivariat enggunakan uji logistic regression. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel riwayat keluarga menderita kanker merupakan faktor risiko yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini diperoleh dari nilai Exp.(B) yakni 10,726 yang artinya dengan adanya faktor riwayat keluarga menderita kanker pada wanita, menyebabkan 10,761 kali lebih berisiko untuk menderita kanker payudara dibanding dengan faktor risiko yang lain. Kepada petugas kesehatan yang bertugas di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan agar berupaya meningkatkan pengetahuan penderita maupun bukan penderita kanker payudara melalui promosi kesehatan yaitu penyuluhan tentang kanker payudara dan pencegahan dini kanker payudara serta teknik menyusui yang benar sehingga menurunkan angka kejadian kanker payudara.

Systematic Literature Review of Early Estrogen Exposure and its Relation to Breast Cancer in Woman

“…Research results showed that there is a significant relationship between an early age at menarche or less than 12 years with the incidence of breast cancer. According to researchers, women who have their first menstruation < 12 years old indirectly have a longer duration of exposure to the hormone estrogen than normal, so the risk of developing breast cancer is higher (Harahap & Lumbanraja, 2018).…”

Faktor-Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Kambuh Di Puskesmas Kota Jambi Tahun 2020-2022

“…10 Hasil yang sama dengan penelitian oleh Dewi Harahap di kota Medan menemukan penderita TB paru kambuh paling banyak pada kelompok usia terbanyak yaitu > 45 tahun (70,2%). 5 Hasil ini juga sesuai dengan penelitian di kota Medan pada tahun 2021 yang mana didapatkan kelompok usia yang paling banyak menderita TB paru kambuh yaitu 36-45 tahun (50%). 11 Usia yang semakin tua berkaitan dengan adanya penurunan sistem imunitas tubuh yang mana berperan penting melawan infeksi.…”

“…Hal ini membuat seseorang akan meminum obat dengan dosis yang benar sesuai anjuran petugas kesehatan serta rajin kontrol dan mengambil obat sesuai jadwalnya. 5 Pada penelitian ini didapatkan mayoritas penderita tuberkulosis paru kambuh memiliki riwayat minum obat dengan teratur. Alasan kepatuhan berobat ini sebagian besar yaitu keinginan yang besar untuk sembuh dan berhasil di akhir pengobatan.…”

“…4 Faktor lain yang berkaitan dengan risiko kekambuhan penyakit tuberkulosis yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan kontak serumah dengan penderita TB. 5 Selain itu, pada penderita tuberkulosis yang juga menderita penyakit keganasan juga berisiko mengalami kekambuhan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shu CC, et al di tahun 2019 menemukan kekambuhan tuberkulosis terjadi setelah tiga bulan pengobatan TB pada pasien dengan keganasan.…”

Potensi Senyawa Aktif Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker Payudara dengan Metode Penambatan Molekuler: Review Artikel

“…Kanker payudara belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun kemungkinan faktor risiko payudara berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kadar hormon estrogen dalam tubuh ataupun estrogen yang tidak diimbangi progesteron. Beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kanker payudara diantaranya adanya riwayat tumor jinak, kurang aktivitas olahraga, obesitas, riwayat pemberian ASI, konsumsi lemak berlebih, adanya riwayat kanker payudara pada keluarga/genetik serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu panjang (Harahap & Lumbanraja, 2018). Kemoterapi kanker payudara umumnya menggunakan radioterapi maupun menggunakan obat modern.…”