Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi di desa Kanonang Raya kabupaten Minahasa

Warangkiran, G; Manese, M. A. V.; Santa, Nansi Margret; Rorimpandey, B

doi:10.35792/zot.41.1.2021.31595

Cited by 5 publications

(5 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…This is because the calves that are born can be used as new sires or sold as a source of income. This is not much different from the study of [21] concerning the factors that influence cattle business income, namely the variable number of cattle has a very significant effect on income (P <0.001) with a regression coefficient of 11,387,977 and is following the expected sign, meaning for every increase in the number of cattle by 1 head, the breeder will receive an increase in income of IDR 11,387,977. This situation is in line with the results of research by [22] and [7] that every increase in the number of livestock kept, the income of the livestock business will increase.…”

Section: 3determinants Of Buffalo Livestock Business Income Factorscontrasting

confidence: 64%

Determinants of income in smallholder buffalo farms in Sijunjung, West Sumatra

Indrayani

Rias

Fauziah

2023

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

As part of the agricultural sector, people in the Sijunjung district also make the livestock subsector part of the family’s economic source, where the type of livestock that has been cultivated for a long time is buffalo. Sijunjung is one of the areas in the Sijunjung district which has the potential to develop buffalo farms because it has the highest livestock population. This study aims to determine the model of buffalo livestock raising, and the income of buffalo farmers in Sijunjung District and to analyze the factors that affect the income of buffalo farming in Sijunjung District. This research method uses a survey method by interviewing 35 respondents. Data analysis used descriptive statistical analysis methods and inferential statistics using multiple linear regression analysis. The results showed that most of the farmers (40%) had buffalo in the range of 1-5 heads. Buffalo livestock farming is only used as a side business, where only 17.1% make buffalo farming their main business. Furthermore, the status of livestock ownership in general (65.7%) is a profit-sharing system that in West Sumatra is known as seduaan. The buffalo-rearing system is semi-intensive. The average income of farmers from buffalo farming for one year is Rp. 8,618,669, -. The factor of farm scale, age of the farmer, and the number of calves showed a significant effect on the income of the buffalo farming, while the factors of the number of buffaloes, education, experience, and fixed costs did not significantly affect the income of the buffalo farming.

show abstract

Section: 3determinants Of Buffalo Livestock Business Income Factorscontrasting

confidence: 64%

Determinants of income in smallholder buffalo farms in Sijunjung, West Sumatra

Indrayani

Rias

Fauziah

2023

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kepemilikan sapi potong di Kabupaten Banyumas mayoritas masih kurang dari 5 ekor dan belum berorientasi pada manajemen profesional untuk mencapai keuntungan. Warangkiran et al (2021) berpendapat bahwa jumlah ternak berpengaruh terhadap pendapatan karena setiap pertambahan 1 ternak sapi diasumsikan terjadi peningkatan pendatan sebesar 11.387.977 rupiah. Kegiatan budidaya sapi potong di Kabupaten Banyumas sama seperti usaha sapi potong di Indonesia pada umumnya yang mayoritas melibatkan istri dan anak peternak dalam pemeliharaan (Monkwe et al, 2023).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengambilan Keputusan oleh Istri Peternak pada Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Banyumas

Marselina,

Muatip,

Djatmiko

2024

PETERPAN

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, usia, dan jumlah jam kerja istri peternak sapi potong terhadap pengambilan keputusan, termasuk pembelian ternak dan penjualan sapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penentuan ukuran sampel responden menggunakan rumus Slovin dengan margin kesalahan sebesar 10%, sehingga menghasilkan total 81 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis Regresi Logistik Biner. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar istri peternak sapi potong telah menyelesaikan pendidikan dasar (56%) dan pendidikan menengah (21%), berusia antara 31 hingga 64 tahun (88%), memiliki kurang dari 4 ekor sapi (74%), memiliki 1-3 anggota keluarga (41%), dan alokasi jam kerja kurang dari 0,5 jam atau kurang dari 30 menit (41%). Partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa 46% berada dalam kategori tinggi, dan 54% berada dalam kategori rendah. Hasil analisis Regresi Logistik Biner menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan (0,474), usia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan istri peternak (0,298), jumlah kepemilikan sapi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan (0,088), jumlah anggota keluarga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan (0,138), dan jumlah jam kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan istri peternak (0,1).

show abstract

“…Maka semakin luas lahan hijauan yang dimiliki peternak akan semakin mendukung ketersediaan hijauan yang melimpah dengan mudah dan mutu yang baik yang akan meningkatkan performa produksi sapi yang dihasilkan. Warangkiman et al, (2021) melaporkan hal serupa pada penelitiannya bahwa produksi ternak sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan.…”

Section: Luas Lahanunclassified

“…Keterlibatan tenaga kerja dalam beternak seperti mengurus pakan dan minum untuk ternak sapi, mengolah pakan, membersihkan kandang, mengolah pupuk kandang serta mengawasi kesehatannya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dialaporkan oleh Warangkiman et al, (2021) bahwa tenaga kerja keluarga masih umum terjadi dalam usaha peternakan sapi mendukung dengan hasil penelitiannya bahwa suami sebagai kepala keluarga adalah tenaga kerja pada usaha ternak sapi.…”

Section: Tenaga Kerjaunclassified

Pengaruh Pengembangan Kawasan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Landono

Alif Abdussalam,

Suryanto

2023

Perencanaan Wilayah

View full text Add to dashboard Cite

The development of Sentra Peternakan Rakyat (SPR) area is the development program of the livestock sub-sector based on area and local resources. The aims of this research are 1). to determine the effect of the beef cattle commodity SPR area development program in Landono District on the income of farmers; and 2). To find out the factors that influence the development program of SPR area for beef cattle commodities in Landono District. This research is evaluative in nature using a deductive approach with quantitative and qualitative methods. Research data were analyzed using quantitative analysis with data gradations in the form of percentages to answer the first research objective, then using quantitative analysis, namely multiple linear regression to answer the second research objective. The results showed that the income level of farmers showed an increase after the development program of SPR area for beef cattle commodities in Landono District. Then, the factors that influence the development program of SPR area include accessibility, access to marketing, land area, workforce and government support. Keywords: area, development, SPR. Pengembangan kawasan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) merupakan program pengembangan subsektor peternakan yang berbasis kawasan dan sumber daya lokal. Tujuan penelitian ini yaitu 1). untuk mengetahui pengaruh program pengembangan kawasan SPR komoditas sapi potong di Kecamatan Landono terhadap pendapatan peternak; dan 2). untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam program pengembangan kawasan SPR komoditas sapi potong di Kecamatan Landono. Penelitian ini bersifat evaluatif yang menggunakan pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif dengan gradasi data berupa persentase untuk menjawab tujuan penelitian pertama, kemudian menggunakan analisis kuantitatif yaitu regresi linear berganda untuk menjawab tujuan penelitian kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan peternak menunjukkan peningkatan setelah adanya program pengembangan kawasan SPR komoditas sapi potong di Kecamatan Landono. Kemudian faktor-faktor yang berpengaruh dalam program pengembangan kawasan SPR tersebut meliputi aksesibilitas, akses pemasaran, luas lahan, tenaga kerja dan dukungan pemerintah. Kata kunci: kawasan, pengembangan, SPR

show abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi di desa Kanonang Raya kabupaten Minahasa

Cited by 5 publications

References 0 publications

Determinants of income in smallholder buffalo farms in Sijunjung, West Sumatra

Determinants of income in smallholder buffalo farms in Sijunjung, West Sumatra

Pengambilan Keputusan oleh Istri Peternak pada Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Banyumas

Pengaruh Pengembangan Kawasan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Landono

Contact Info

Product

Resources

About