2022
DOI: 10.36457/gizindo.v45i1.543
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Praktik Keamanan Pangan Pada Penyelenggaraan Makanan Di Sekolah

Abstract: Extraordinary Events in Indonesia in 2019 recorded the second-highest food poisoning case, namely 97 cases of food poisoning processed by catering services. School food service is a mass food service that needs special attention because it’s handled by many people and can increase food contamination. Food safety practices can be influenced by predisposing factors were characteristics of food handlers, knowledge and attitudes of food handlers and the reinforcing factor is food safety training participation. The… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(7 citation statements)
references
References 8 publications
(10 reference statements)
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Banyaknya penjamah makanan kantin sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Jatilawang yang sebagian besar berjenis kelamin perempuan dikarenakan perempuan identik dengan lebih mengetahui informasi mengenai makanan dan cara memasak. Hasil observasi Putri dan kawan-kawan di layanan jasaboga membuktikan bahwa perempuan lebih mengerti dan peduli dengan cara mengolah dan menyajikan makanan dengan baik dan juga lebih teliti untuk memilih bahan makanan yang akan diolah dibandingkan penjamah makanan laki-laki 11 . Penelitian lain juga menyatakan bahwa penjamah makanan laki-laki memiliki resiko praktik penerapan personal hygiene yang buruk atau tidak aman dua kali lebih tinggi dibanding perempuan 12 .…”
Section: A Karakteristik Penjamah Makanan Kantinunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Banyaknya penjamah makanan kantin sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Jatilawang yang sebagian besar berjenis kelamin perempuan dikarenakan perempuan identik dengan lebih mengetahui informasi mengenai makanan dan cara memasak. Hasil observasi Putri dan kawan-kawan di layanan jasaboga membuktikan bahwa perempuan lebih mengerti dan peduli dengan cara mengolah dan menyajikan makanan dengan baik dan juga lebih teliti untuk memilih bahan makanan yang akan diolah dibandingkan penjamah makanan laki-laki 11 . Penelitian lain juga menyatakan bahwa penjamah makanan laki-laki memiliki resiko praktik penerapan personal hygiene yang buruk atau tidak aman dua kali lebih tinggi dibanding perempuan 12 .…”
Section: A Karakteristik Penjamah Makanan Kantinunclassified
“…Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Sri Rejeki, dimana tingkat pengetahuan penjamah makanan jajanan mengenai kebersihan diri sudah baik, yaitu sebesar 82,4% 14 . Semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka semakin tinggi pula kesadaran dan terbentuknya sikap yang mendorong suatu tindakan 11 . Tingkat pengetahuan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.…”
Section: B Tingkat Pengetahuan Penerapan Personalunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Secara keseluruhan kejadian keracunan makanan yang dilaporkan sepanjang tahun 2017 menyebabkan kesakitan sebanyak 893 orang dan kematian sebanyak 8 orang (Rokhmayati dan Haryanto, 2017). Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya keracunan makanan, terutama pada proses penyelenggaraan makanan (Yahya et al, 2022). Beberapa diantaranya ialah, rendahnya sanitasi peralatan, rendahnya sanitasi lingkungan, kurang mengerti pentingnya jaminan keamanan pangan bagi konsumen, dan rendahnya higiene sanitasi perorangan/penjamah (Aspiani & Rustiawan, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada tahun 2017, penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan terkait dengan jenis makanan yaitu pada pangan jasa boga sebanyak 7 kejadian (13.21%). Kejadian Luar Biasa (KLB) juga dilaporkan oleh BPOM pada tahun 2019 bahwa kelompok penyebab keracunan makanan paling banyak pada urutan kedua setelah makanan olahan rumah tangga yaitu makanan olahan jasa boga sebanyak 97 kasus (Yahya et al, 2022). Keracunan makanan tersebut dipengaruhi oleh hygiene penjamah makanan, pengetahuan penjamah makanan mengenai hygiene sanitasi, dan praktik hygiene sanitasi yang dilakukan penjamah makanan (Rahmawati et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified