Laporan RSUD Ragab Begawe Caram (2022) tercatat 80 pasien mengalami abortus. Komplikasi abortus yang tidak diobati termasuk perdarahan, perforasi, infeksi, dan syok abortus dapat meningkatkan kematian ibu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, anemia dan status gizi dengan kejadian abortus. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan case control. sampel sejumlah 141 responden. Teknik sampling dengan purposive sampling, pengumpulan data dengan observasi data rekam medic di RSUD Ragab Begawe Caram. Data di analisis menggunakan distribusi frekuensi prosentasi univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistic ganda. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan umur ibu (p-value 0,021, OR 2,506), paritas (p-value 0,008, OR 3,074), anemia (p-value 0,006, OR 2,958), dan status gizi (p-value 0,001, OR 5,039) dengan kejadian abortus, adapun variabel status gizi menjadi variabel dominan dengan (p-value 0,000 dan OR 6,613) dengan kejadian abortus.