2019
DOI: 10.32883/rnj.v2i3.570
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Mellitus

Abstract: <span>DM sufferers continue to increase every year. Diabetic ulcers are a common complication that often occurs in DM patients. complications prevention behavior that must be performed by DM patients in order to prevent complications. This study aims to determine the factors related to the behavior of prevention of diabetic ulcers in patients with diabetes mellitus at Achmad Mochtar Bukittinggi Hospital in 2019<br />This type of research is analytic descriptive with cross sectional study approach. … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
6
0
13

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 23 publications
(27 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
13
Order By: Relevance
“…Salah satu komplikasi DM yang menjadi problem kesehatan yang sangat serius adalah ulkus diabetic (Zhang et al, 2017). Prevalensi ulkus diabetik dilaporkan sekitar 15-20% (Bekele & Chelkeba, 2020;Siddiqui & Bernstein, 2010;Vadiveloo et al, 2018) dengan angka amputasi 50% (Bentley & Foster, 2007;Dewi et al, 2020;Vadiveloo et al, 2018), dan angka mortalitas mencapai 50%, (Bentley & Foster, 2007;Oktorina et al, 2019). Studi melaporkan bahwa pasien DM dengan ulkus diabetic memiliki kualitas hidup yang rendah (Sari et al, 2018), mengalami kecemasan tinggi dan depresi (Ahmad et al, 2018), serta memiliki resiko tinggi infeksi sistemic dan 15 kali rentan terhadap amputasi (Alsanawi et al, 2018;Ugwu et al, 2019), memiliki tingkat ketergantungan dan membutuhkan biaya perawatan tinggi sehingga membebani perekonomian keluarga (Russo et al, 2020;Woods et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu komplikasi DM yang menjadi problem kesehatan yang sangat serius adalah ulkus diabetic (Zhang et al, 2017). Prevalensi ulkus diabetik dilaporkan sekitar 15-20% (Bekele & Chelkeba, 2020;Siddiqui & Bernstein, 2010;Vadiveloo et al, 2018) dengan angka amputasi 50% (Bentley & Foster, 2007;Dewi et al, 2020;Vadiveloo et al, 2018), dan angka mortalitas mencapai 50%, (Bentley & Foster, 2007;Oktorina et al, 2019). Studi melaporkan bahwa pasien DM dengan ulkus diabetic memiliki kualitas hidup yang rendah (Sari et al, 2018), mengalami kecemasan tinggi dan depresi (Ahmad et al, 2018), serta memiliki resiko tinggi infeksi sistemic dan 15 kali rentan terhadap amputasi (Alsanawi et al, 2018;Ugwu et al, 2019), memiliki tingkat ketergantungan dan membutuhkan biaya perawatan tinggi sehingga membebani perekonomian keluarga (Russo et al, 2020;Woods et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di Jawa Tengah, angka prevalensi mencapai 2,1% pada 2018, dibandingkan 1,6% pada 2013. Angka kejadian luka diabetik di Indonesia sebanyak 32% (Oktorina, Wahyuni, & Harapan, 2019). Tingginya kasus diabetes mellitus karena seseorang memiliki gaya hidup yang kurang baik, tingkat kesadaran yang kurang untuk melakukan monitoring kadar gula darah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tingginya kasus ulkus diabetikum disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan kaki diabetik (Lestari, 2013). Fakto penyebab ulkus diabetikum adalah gesekan antara kaki dengan alas kaki (sepatu) saat berjalan dan perawatan kaki yang kurang (Oktorina et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The prevalence of DFU in Indonesia is at about 15%, and the rate of amputation is 30%. 80% of the hospitalization cases of DM are because of DFU (Oktorina et al, 2019). Another study in Indonesia conducted by Yusuf et al (2016) showed that 54.4% of the patients sampled with type 2 DM had a risk for DFU and the prevalence of DFU was 12% from a total of 249 respondents.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 96%