2017
DOI: 10.20527/dk.v4i2.2516
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pediculosis Capitis Di SMP Darul Hijrah Putri Martapura: Case Control Study

Abstract: ABSTRAKPediculosis capitis adalah infestasi yang disebabkan oleh pediculus humanus var. capitis dan merupakan masalah kesehatan anak-anak yang tinggal di asrama. Sampai saat ini penelitian tentang hal yang menyebabkan kutu kepala masih terbatas. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pediculosis capitis pada anak-anak yang tinggal di asrama. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus kontrol, pada siswi SMP pondok pesantren dan dilakukan tanggal 09 Desember 2015. R… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Secara statistik, terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan kasur bersama dengan pedikulosis kapitis (p=0,007) dengan faktor risiko 3,816 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak menggunakan kasur bersama. Hasil ini sejalan dengan penelitian Lukman et al, 2018 yang memperoleh hubungan yang bermakna antara penggunaan kasur bersama dengan kejadian pedikulosis kapitis (p<0,05) dan Arsinta et al, 2018 (p=0,039), namun berbeda dengan hasil yang diperoleh pada siswi SMP Darul Hijarah Putri Martapura dimana tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut (p=0,784) (Arsinta et al, 2019;Lukman et al, 2018;Yunida et al, 2017). Santri seringkali tidur bersama-sama dengan di satu kasur karena budaya keakraban yang berkembang setelah tinggal bersama sekian lama.…”
Section: Hasilunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Secara statistik, terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan kasur bersama dengan pedikulosis kapitis (p=0,007) dengan faktor risiko 3,816 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak menggunakan kasur bersama. Hasil ini sejalan dengan penelitian Lukman et al, 2018 yang memperoleh hubungan yang bermakna antara penggunaan kasur bersama dengan kejadian pedikulosis kapitis (p<0,05) dan Arsinta et al, 2018 (p=0,039), namun berbeda dengan hasil yang diperoleh pada siswi SMP Darul Hijarah Putri Martapura dimana tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut (p=0,784) (Arsinta et al, 2019;Lukman et al, 2018;Yunida et al, 2017). Santri seringkali tidur bersama-sama dengan di satu kasur karena budaya keakraban yang berkembang setelah tinggal bersama sekian lama.…”
Section: Hasilunclassified
“…Hal ini serupa dengan hasil yang didapatkan oleh Setyoasih dan Suryani, 2016 (p=0.032) dan Arsinta et al, 2019 (p=0,009), tetapi tidak sejalan dengan penelitian Yunida et al, 2017 (p=0,323) (Arsinta et al, 2019;Setyoasih & Suryani, 2016;Yunida et al, 2017). Penggunaan jilbab dapat mengurangi risiko penularan pedikulosis karena terhindar dari kontak langsung, namun juga dapat meningkatkan kelembaban kulit kepala yang disukai oleh tungau untuk berkembang biak apabila dipakai saat rambut masih basah (Arsinta et al, 2019).…”
Section: Hasilunclassified
See 1 more Smart Citation
“…(Lukman et al, 2018). Penularan pediculosis capitis yang paling umum adalah dari kepala ke kepala dan melalui kontak tidak langsung (Yunida et al, 2017). Penyakit ini menginfeksi kulit kepala, dan telurnya selalu dijumpai pada daerah occipital dan retro auricular.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Some results have reported a prevalence of pediculosis below 10 percent, namely in England (2.4%) [3], South Korea 5,8% [4], Belgia 8,9% and Malaysia 9.3 % [5]. Prevalences of more than 10% to 50% were reported in Saudi Arabia 12% [3], Thailand 12,6 to 29,7%, Australia 13%, Turki Kayseri Medicine 13,3%, India 16,59% [6], Kenya 17,1%, DI Khan 20%, Karachi 25%, Peshavar 45% [3], Brazil 28 to 35% , and West Sumatra 51,92% [5]. Furthermore, there are also studies that reported more than 50% of subjects infested with human pediculus capitis those were the study done in Egypt 58.9%, Argentina 81.9% [5] Ukraine 52% [6], Jogjakarta (Indonesia) 71,3% 9 [7], Pakistan 77,4% [3], Turki 69,5%, Lybia 78% [8] and Jombang (Indonesia) 100% [9].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%