2013
DOI: 10.20886/jphh.2013.31.2.151-160
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Eksploitasi Pada Hutan Produksi Terbatas Di Iuphhk-Ha Pt Kemakmuran Berkah Timber

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

2
3

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kegiatan pemanenan kayu mempunyai peranan strategis dalam menentukan mutu produksi kayu bulat yang dihasilkan dan limbah pembalakan tetapi juga terhadap faktor ekploitasi (Soenarno, Dulsalam, & Endom, 2013). Kendatipun kegiatan pemanenan kayu telah dilakukan menggunakan teknologi pembalakan berdampak rendah Reduced Impact Logging (RIL) tetapi metode penebangan masih dilakukan secara konvensional (Ruslandi, 2013).…”
Section: Pendahuluan Iunclassified
“…Kegiatan pemanenan kayu mempunyai peranan strategis dalam menentukan mutu produksi kayu bulat yang dihasilkan dan limbah pembalakan tetapi juga terhadap faktor ekploitasi (Soenarno, Dulsalam, & Endom, 2013). Kendatipun kegiatan pemanenan kayu telah dilakukan menggunakan teknologi pembalakan berdampak rendah Reduced Impact Logging (RIL) tetapi metode penebangan masih dilakukan secara konvensional (Ruslandi, 2013).…”
Section: Pendahuluan Iunclassified
“…Banyaknya limbah penebangan yang terjadi akan mempengaruhi besarnya angka standar faktor eksploitasi (FE). Bahkan, secara teknis angka standar FE juga mencerminkan tingkat efisiensi pemanfaatan kayu (Soenarno, Endom, Basari, Suhartana, Dulsalam, & Yuniawati., 2016;Soenarno, Dulsalam, & Endom, 2013). Penerapan RIL di lapangan tidak saja berpengaruh pada peningkatan angka standar FE tetapi juga dapat mengurangi kerusakan tegakan tinggal (Suparna et al, 2001).…”
unclassified
“…Peranan angka standar FE dalam pemanenan kayu di hutan alam sangat penting karena digunakan sebagai salah satu faktor teknis penyusunan rencana pemanenan setiap tahunnya. JPT dihitung berdasarkan formula luas areal berhutan dikalikan potensi volume rata-rata per-hektar pohon jenis komersial yang dapat dipanen, kemudian dikalikan faktor pengaman (FP) dan angka standar FE (Soenarno et al, 2013). Dari formula tersebut maka perubahan angka standar FE yang semakin baik akan membawa implikasi terhadap jatah produksi tebangan (JPT) makin besar.…”
unclassified