Evaluation of the Spinoffs Criteria: A Lesson from The Indonesian Islamic Banking Industry

Abstract

Spin-off policy is one of the crucial issues in the Indonesian Islamic Banking Act (The Act of 21/2008). This paper is going to evaluate the spinoffs criteria that are inherent in the Act of 21/2008. The method that has been used in this paper to evaluate the spinoffs criteria is ARIMA and simulation. This ARIMA method is used to forecast that the Islamic banking unit can achieve the fifty percent asset after fifteen years after this act. The object that is used in this paper is four Islamic spin-off's banks, five Islamic banking units, and two Islamic fullfledged banks. The ARIMA result shows that from all of the objects in fifteen years or the year of 2023, there are no Islamic banks either Islamic full-fledged banks or Islamic banking unit can achieve the fifty percent asset. Besides that, based on the simulation it needs high growth asset to achieve the market share asset of its parent's banks. According to these results, this study suggests the regulator should revise the spinoffs criteria using the strict criteria that based on either nominal assets, capital, financial ratio or the others.

The Spin-Off Effectiveness of Sharia Insurance in Indonesia: Analyzing the Efficiency and the Criteria

“…The research informed that the spin-off policy has not effectively improved performance and efficiency in Islamic banks (Al-Arif et al, 2020;Pambuko, 2019;Sihombing & Yahya, 2016;Trinugroho et al, 2021). Al-Arif et al (2018) research on spin-off policies in terms of spin-off criteria resulted in no Islamic banks achieving these criteria until the spin-off deadline. Sunarsih and Fitriyani (2018) also investigated the efficiency of the Sharia Insurance Business Unit in Indonesia, which resulted in not all SBU achieving the efficiency level.…”

The Urgency of Establishing a World Class Takāful Operator in Indonesia: Reason and Concept

“…In addition (Kuncoro and Yulianto 2018), the spin-off will increase employment and healthy economic growth and company innovation, and entrepreneurial potential. Different research from Ramadhani, (2015), Sihombing and Yahya, (2016), Al Arif et al, (2018), and Ghoni and Ariyanti, (2021) shows that spin-off does not improve financial performance and operational efficiency in Islamic financial institution entities. In addition, the spin-off becomes a burden for sharia unit players in increasing market share in the future.…”

Evaluasi Kriteria Spin off: Proyeksi Nilai Kecukupan Dana Tabarru Industri Asuransi Syariah Pendekatan ARIMA

“…Penelitian sebelumnya mengenai topik spin off dan efektivitas sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Evaluasi atas kebijakan spin off dengan objek penelitian bank-bank syariah telah dilakukan oleh Al Arif (2018). Al Arif mengevaluasi salah satu kriteria dari spin off yang merupakan indikator bagi industri perbankan syariah berkewajiban melakukan spin off, yaitu indikator nilai modal 50% dari total modal yang dimiliki oleh induk.…”

“…Al Arif mengevaluasi salah satu kriteria dari spin off yang merupakan indikator bagi industri perbankan syariah berkewajiban melakukan spin off, yaitu indikator nilai modal 50% dari total modal yang dimiliki oleh induk. Hasil proyeksi yang dilakukan oleh Al Arif (2018) dengan model ARIMA, kondisi bank-bank syariah sampai tahun 2024, tidak ada yang dapat mencapai nilai modal yang menjadi indikator peraturan spin off tersebut. Hal ini menunjukkan kriteria yang harus dipenuhi oleh bank-bank syariah tidak efektif diterapkan.…”

“…Berdasarkan pada hasil proyeksi kecukupan nilai dana tabarru sampai dengan akhir tahun 2024 dengan menggunakan ARIMA, di mana hasil proyeksi tersebut menunjukkan tidak ada UUS yang dapat mencapai nilai tersebut dan juga didasarkan pada hasil informasi yang diperoleh dari para informan kunci, pelaksanaan kebijakan spin off dalam mencapai pertumbuhan jumlah industri yang meningkat belum belum terealisasi secara optimal. Hasil dari evaluasi kriteria spin off ini memiliki kesamaan dengan penelitian AL Arif (2018); Yunus (2019); dan Nurhidayat (2021) yang juga mengevaluasi kriteria spin off dengan memproyeksikan prosentase nilai yang ditentukan sesuai kebijakan spin off sampai akhir tahun 2024. Hasil proyeksi tersebut dengan menggunakan metode ARIMA juga menunjukkan sampai dengan akhir tahun 2024 tidak ada BUS dan UUS yang dapat mencapai nilai 50% dari nilai aset induk perusahaan.…”