Evaluating Outcome in Perforated Peptic Ulcer by Boey and POMPP Score

Abstract

Introduction: Perforated peptic ulcer (PPU) is able to increase the risk of mortality and morbidity. This study used Boey and practical scoring system of mortality in patients with perforated peptic ulcer (POMPP) scoring systems to assess risk mortality of the patients. Every parameter has a value to add up 1 point in Boey and POMPP score. Methods: This observational study used medical records of PPU patients who came to Dr. Soetomo General Hospital in emergency state and being operated and treated at surgical inpatient care facility in 2016. The data were analyzed retrospectively. The sampling technique in this study was done by total sampling. Results: Most of PPU patients had the average age of 59.56 years old and 71.79% of the patients were male. Both analyzing results of Boey and POMPP scoring systems were not statistically significant to predict mortality risk of the patients. Even so, the results of Boey scoring system tended to have a positive correlation with mortality risk (0%, 37.50%, 52.94%, and 100%) with 17 patients (43.59%) had mortality. Conclusion: While Boey and POMPP score are most commonly used to predict outcome for PPU patients in Dr. Soetomo General Hospital, considerable variations in risk of mortality were shown. Therefore, both Boey and POMPP score had its own advantages and disadvantages. Further prospective research is needed to test the validity of Boey and POMPP scoring systems, thus the scoring systems can be used in daily hospital practice in patients with PPU.

Profil Pasien Perforasi Gaster di RSUD Kolonel Abundjani Bangko pada Tahun 2020

“…5 Hasil yang sama juga ditemukan pada penelitian di RSUD Soetomo tahun 2016, dimana terdapat lebih banyak pasien berjenis kelamin laki-laki dengan diagnosis perforasi gaster (71.79%). 6 Rentang usia 50-59 tahun ditemukan sedikit lebih banyak daripada pasien dengan rentang usia lebih dari 60 tahun (50% vs 42,9%). Hal ini sedikit berbeda dengan beberapa penelitian lain, seperti di Inggris Utara tahun 2012-2016, mayoritas pasien perforasi ulkus peptikum berada pada rentang usia 60-69 tahun (18,9%) dibandingkan rentang usia 50-59 tahun (15,9%).…”

“…5 Sementara itu, penelitian di RSUD dr Soetomo tahun 2016 mendukung temuan penelitian kami, ditemukan rata-rata pasien perforasi gaster berusia 59.56 ± 10.08 tahun dengan median 58 tahun. 6 Salah satu faktor risiko dari perforasi akibat ulkus peptikum adalah konsumsi NSAID jangka panjang dikarenakan NSAID akan menghambat sintesis prostaglandin dan meningkatkan sekresi asam lambung. Dalam penelitian ini tidak ditemukan perbedaan antara jumlah pasien dengan riwayat konsumsi NSAID dan tidak.…”

“…Kejadian ini dihubungkan dengan hipersekresi asam lambung pada bagian lambung (gaster) tersebut dan terjadi retensi pada pre pylorus sehingga perforasi lebih mudah terjadi. 6 Diameter perforasi ditemukan lebih banyak pada rentang 0,5-1 cm, yaitu sebesar 85,71%. Hal ini juga ditemukan pada pasien perforasi gaster di RSU Soetomo 2016, diameter perforasi 0,5-1 cm dilaporkan pada 54,54%.…”