2013
DOI: 10.22302/jpk.v31i2.141
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Pengolahan Dan Mutu Bahan Olah Karet Rakyat (Bokar) Di Tingkat Petani Karet Di Sumatera Selatan

Abstract: The study was AbstrakPenelitian dilakukan untuk meng-evaluasi penerapan peraturan-peraturan pemerintah terhadap sistem pengolahan dan mutu bokar di tingkat petani. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perangkat-perangkat desa dan diikuti wawancara dengan petani dan pengamatan visual terhadap mutu bokar yang dihasilkan petani. Has… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
4
0
15

Year Published

2015
2015
2021
2021

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(19 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
15
Order By: Relevance
“…Oleh karena itu mutu bokar petani sangat mempengaruhi mutu karet SIR 20 yang diproduksi. Hasil survei yang dilakukan Syarifa et al (2013) di Sumatera Selatan sebagai provinsi penghasil karet alam terbesar di Indonesia mendapatkan bahwa mutu bokar petani masih belum baik. Sebagian petani masih mencampurkan kontaminan seperti tatal (kulit kayu sadapan) ke dalam bokar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Oleh karena itu mutu bokar petani sangat mempengaruhi mutu karet SIR 20 yang diproduksi. Hasil survei yang dilakukan Syarifa et al (2013) di Sumatera Selatan sebagai provinsi penghasil karet alam terbesar di Indonesia mendapatkan bahwa mutu bokar petani masih belum baik. Sebagian petani masih mencampurkan kontaminan seperti tatal (kulit kayu sadapan) ke dalam bokar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebagian petani masih mencampurkan kontaminan seperti tatal (kulit kayu sadapan) ke dalam bokar. Selain itu, masih banyak ditemukan petani yang menggunakan bahan penggumpal (koagulan) yang tidak direkomendasi (Syarifa et al, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, sebagian besar petani diantaranya masih ada yang belum mengetahui peraturan tersebut. Sebaliknya, meskipun sudah mengetahui, petani belum banyak yang melaksanakan peraturan itu, karena masih banyak pedagang yang menerima bokar berkualitas rendah (Syarifa, Agustina, & Nancy, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sumber (Source) : Syarifa et al (2011) ;Nancy et al (2012) Tabel 1. Kondisi mutu bokar pada pasar tradisional dan pasar terorganisir Dilihat dari cara pengolahan bokar (Tabel 5), anggota kelompok sudah cukup banyak yang menggunakan asam semut dan deorub (31%).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Mutu Bokar Dan Bagian Harga Petaniunclassified
“…Menurut hasil survey di Sumatera Selatan, 48 % petani masih merendam bokarnya (Syarifa et al, 2013). Padahal, berdasarkan hasil penelitian, perendaman bokar dapat menurunkan nilai plastisitas awal (Po) dan PRI pada perendaman lebih dari 78 jam, bahkan pada perendaman hanya 12 jam saja, nilai PRI menurun secara nyata (Dalimunthe, 1995).…”
Section: Masalah Koagulan DI Lapanganunclassified