2016
DOI: 10.33230/jps.4.2.2015.2803
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Estimasi Output Sapi Potong di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

Abstract: Penelitian bertujuan untuk membuat estimasi out put ternak sapi potong di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan secara survei di Kecamatan Betung, Talang Kelapa dan Tanjung Lago. Data diambil dengan metode wawancara terhadap 1180 responden. Data yang diambil meliputi komposisi populasi dan pengelolaan reproduksi. Data komposisi populasi dan pengelolaan reproduksi dianalisis dengan rata-rata dan standar deviasi, sedangkan output sapi potong diestimasi dengan teori pemuliabiakan te… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
8
3
7

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5
2

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(18 citation statements)
references
References 1 publication
0
8
3
7
Order By: Relevance
“…Kepemilikan sapi per peternak pada setiap bangsa sapi adalah Pesisir sebesar 1,64 UT, Bali sebesar 1,58 UT, SimPes sebesar 1,18 UT, SimPO sebesar 1,50 UT dan Brahman Cross sebesar 1,15 UT. Hasil penelitian ini lebih rendah di bandingkan hasil penelitian Susanti et al (2015) Keterangan: Pedet = 1-12 bulan, Muda = 13-24 bulan, Dewasa= > 24 bulan Pesisir = sapi Pesisir, Bali = sapi Bali, SimPes = persilangan sapi Simmental dengan sapi Pesisir, SimPO = persilangan sapi persilangan Simmental dengan sapi Peranakan Ongole, BX = Brahman Cross yaitu 2,11 UT. Rendahnya kepemilikan ternak sapi per peternak disebabkan pemeliharaan ternak sapi hanya sebagai sambilan (96,12%) untuk mendukung mata pencaharian utama masyarakat di daerah ini yang mayoritas petani.…”
Section: Analisis Dataunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Kepemilikan sapi per peternak pada setiap bangsa sapi adalah Pesisir sebesar 1,64 UT, Bali sebesar 1,58 UT, SimPes sebesar 1,18 UT, SimPO sebesar 1,50 UT dan Brahman Cross sebesar 1,15 UT. Hasil penelitian ini lebih rendah di bandingkan hasil penelitian Susanti et al (2015) Keterangan: Pedet = 1-12 bulan, Muda = 13-24 bulan, Dewasa= > 24 bulan Pesisir = sapi Pesisir, Bali = sapi Bali, SimPes = persilangan sapi Simmental dengan sapi Pesisir, SimPO = persilangan sapi persilangan Simmental dengan sapi Peranakan Ongole, BX = Brahman Cross yaitu 2,11 UT. Rendahnya kepemilikan ternak sapi per peternak disebabkan pemeliharaan ternak sapi hanya sebagai sambilan (96,12%) untuk mendukung mata pencaharian utama masyarakat di daerah ini yang mayoritas petani.…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Hasil penelitian yang didapatkan lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian Tanari et al (2011) dimana rataan umur pertama dikawinkan pada sapi potong adalah 30,60 bulan sapi jantan dan 28,20 bulan sapi betinan. Susanti et al (2015) manambahkan bahwa sapi potong pertama kali dikawinkan yaitu sapi jantan (26,21±0,47 bulan) dan sapi betina (23,24±0,72 bulan), Jan et al (2015) ternak sapi potong kawin pada umur 26,59±3,45 bulan pada sapi jantan dan 21,50±4,21 bulan pada sapi betina dan Sulistia (2007) umur pertama kawin ternak sapi potong di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pada sapi jantan pada umur 26,70±0,53 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembiakan ternak sapi jantan dipelihara selama 2 sampai 3 tahun.…”
Section: Penampilan Reproduksiunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Based on study location observations, is showed that the factors causing high numbers of CI in livestock are the delay of lust after breeding animals and mated livestock<60 days after breeding. Susanti, et al (2015) stated that brood cow fertility occurs in range of 60 to 90 days after breeding so that the right time to do the next mating is age of 60 days after breeding to produce an ideal CI value of 12 months. Pirlo et al (2000) stated that the delay in the first lust after briding was due to errors in lust detection, lack of body weight, and environmental factors.…”
Section: Reproductive Performancementioning
confidence: 99%