2014
DOI: 10.15578/jra.9.3.2014.439-448
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Estimasi Beban Limbah Nutrien Pakan Dan Daya Dukung Kawasan Pesisir Untuk Tambak Udang Vaname Superintensif

Abstract: Penelitian bertujuan untuk menduga beban limbah tambak udang vaname superintensif dengan padat penebaran berbeda. Wadah percobaan berupa tambak beton seluas 1.000 m2 dengan kedalaman air antara 175-180 cm yang dilengkapi dengan kincir dan blower sebagai sumber oksigen. Padat penebaran benur vaname PL-10 adalah 500 ekor/m2 (Petak A) dan 600 ekor/m2 (Petak B). Pendugaan beban limbah didasarkan atas data hasil analisis proksimat pakan dan karkas udang, retensi nutrien, jumlah pakan, rasio konversi pakan, dan prod… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

1
8

Authors

Journals

citations
Cited by 23 publications
(9 citation statements)
references
References 2 publications
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan beban limbah budidaya di antaranya adalah: (1) meningkatkan efisiensi pakan yang tercermin pada rendahnya nilai Rasio Konversi Pakan (RKP). RKP merupakan tingkat kemampuan udang dalam memanfaatkan ransum pakan; (2) pengontrolan feeding program terkait dengan penentuan dosis dan frekuensi pemberian pakan yang tepat; (3) meningkatkan pemahaman tentang keterpaduan antara praktek budidaya yang diaplikasikan dengan feeding behavior serta nutritional physiology dari spesies atau komoditas yang dibudidayakan; (4) meminimalkan jumlah pakan yang hilang atau tidak termakan karena menjadi sumber utama limbah budidaya melalui aplikasi automatic feeder; dan (5) mengalokasikan kolam pengendapan yang berfungsi sebagai Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) agar buangan air limbah ke lingkungan berada pada standar yang diperkenankan; serta (6) memanfaatkan peran ekologi komoditas budidaya seperti rumput laut secara terintegrasi di perairan pesisir dalam upaya meminimasi potensi limbah nutrien dari budidaya (Syah et al, 2014…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan beban limbah budidaya di antaranya adalah: (1) meningkatkan efisiensi pakan yang tercermin pada rendahnya nilai Rasio Konversi Pakan (RKP). RKP merupakan tingkat kemampuan udang dalam memanfaatkan ransum pakan; (2) pengontrolan feeding program terkait dengan penentuan dosis dan frekuensi pemberian pakan yang tepat; (3) meningkatkan pemahaman tentang keterpaduan antara praktek budidaya yang diaplikasikan dengan feeding behavior serta nutritional physiology dari spesies atau komoditas yang dibudidayakan; (4) meminimalkan jumlah pakan yang hilang atau tidak termakan karena menjadi sumber utama limbah budidaya melalui aplikasi automatic feeder; dan (5) mengalokasikan kolam pengendapan yang berfungsi sebagai Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) agar buangan air limbah ke lingkungan berada pada standar yang diperkenankan; serta (6) memanfaatkan peran ekologi komoditas budidaya seperti rumput laut secara terintegrasi di perairan pesisir dalam upaya meminimasi potensi limbah nutrien dari budidaya (Syah et al, 2014…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kegiatan usaha buidaya udang dengan teknologi intensif telah terbukti memberikan dampak terhadap penurunan kualitas lingkungan perairan pesisir di beberapa negara seperti misalnya di negara Meksiko, Vietnam dan Thailand (Rahmansyah, 2014). Kemampuan perairan pesisir dalam menerima beban limbah ditentukan oleh kapasitas asimilasi (purifikasi) perairan pesisir (Bangen, 2002).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Budidaya udang vaname dengan padat penebaran 50 ekor/m 2 menghasilkan beban limbah yang terbuang ke lingkungan perairan mencapai 108,49 ± 1,53 kgN dan 56,13 ± 6,56 kgP (Syah et al, 2006). Pada padat penebaran 500 dan 600 ekor/m 2 , retensi N masingmasing 30,47% dan 33,34%; serta retensi P masingmasing 16,59% dan 18,05%; sehingga beban limbah N dan P yang dihasilkan selama proses budidaya dapat mencapai 406,57 kgN dan 100,33 kgP (500 ekor/m 2 ) serta 532,30 kgN dan 119,50 kgP pada padat penebaran 600 ekor/m 2 (Syah et al, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified