2018
DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v86i2.294
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Emisi gas rumah kaca, cadangan karbon serta strategi adaptasi dan mitigasi pada perkebunan kopi rakyat di Nusa Tenggara Barat (Greenhouse gas emission, carbon stock, adaptation and mitigation strategies at smallholder coffee plantation in West Nusa Tenggara)

Abstract: Global warming and climate change are the world's major environmental, social and economic problems. The agricultural sector can act as an affected victim, greenhouse gas (GHG) contributor, and GHG absorber. Plantations have a very strategic role in the national action plan in GHG mitigation, because it has a great ability to absorb CO2. Therefore, it is necessary to determine the carbon stocks and GHG emissions from plantation management. The objectivesof the study wereto measure GHG emissions,to determine ca… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 18 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Perkebunan kopi organik mampu menekan GWP sebesar 19,04 ton CO 2 e/ha/tahun. Nilai GWP yang dihasilkan dari perkebunan kopi organik ini masih lebih rendah dibanding perkebunan kopi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yaitu sebesar 24,4 ton CO 2 e/ha/tahun (Adriany et al, 2019), perkebunan kopi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 21,87 ton CO 2 e/ha/tahun (Yulianingrum et al, 2020), dan perkebunan kopi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 47 ton CO 2 e/ha/tahun (Pramono & Sadmaka, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Emisi Gas Rumah Kaca (Grk)unclassified
“…Perkebunan kopi organik mampu menekan GWP sebesar 19,04 ton CO 2 e/ha/tahun. Nilai GWP yang dihasilkan dari perkebunan kopi organik ini masih lebih rendah dibanding perkebunan kopi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yaitu sebesar 24,4 ton CO 2 e/ha/tahun (Adriany et al, 2019), perkebunan kopi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 21,87 ton CO 2 e/ha/tahun (Yulianingrum et al, 2020), dan perkebunan kopi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 47 ton CO 2 e/ha/tahun (Pramono & Sadmaka, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Emisi Gas Rumah Kaca (Grk)unclassified
“…Penelitian lebih bannyak berkaitan dengan pengolahan kopi dan potensi kopi di NTB (Zulhaedar, F., & Suriadi, A. (n.d.); Astro, 2016;Pramono, 2018;Kusmiati & Windiarti, 2011;Erwandi, 2019). Penelitian tersebut berbeda dengan kajian ini karena berkaitan tentang fenomena kehidupan petani kopi sebagai andalan petani dalam memenuhi kehidupan sehari-hari.…”
unclassified