2009
DOI: 10.1891/1933-3196.3.4.264
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

EMDR and the Treatment of Complex PTSD: A Review

Abstract: A s research data on traumatic stress and posttraumatic adaptations have accumulated over the past several decades, it has become increasingly evident that the diagnosis of posttraumatic stress disorder (PTSD), as currently delineated in the DSM-IV (American Psychiatric Association, 1994), fails to account for the complex symptomatology that emerges following chronic interpersonal traumatization. Chronic abuse, often coupled with failures in attachment, appear to have a profound effect on cognitive, affective,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

1
36
0
22

Year Published

2010
2010
2023
2023

Publication Types

Select...
7
3

Relationship

0
10

Authors

Journals

citations
Cited by 61 publications
(59 citation statements)
references
References 53 publications
(53 reference statements)
1
36
0
22
Order By: Relevance
“…Peneliti lain yaitu (Korn, 2009) juga menemukan bahwa EMDR mampu untuk mengobati kasus trauma incest pada anak. Terapi ini dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara desensitisasi dan pengolahan ulang memori traumatis dan bagaimana korban dapat mengubah perilakunya.…”
Section: "Saya Merasa Tenang Setelah Diberikan Terapi Kemaren Dan Saunclassified
“…Peneliti lain yaitu (Korn, 2009) juga menemukan bahwa EMDR mampu untuk mengobati kasus trauma incest pada anak. Terapi ini dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara desensitisasi dan pengolahan ulang memori traumatis dan bagaimana korban dapat mengubah perilakunya.…”
Section: "Saya Merasa Tenang Setelah Diberikan Terapi Kemaren Dan Saunclassified
“…The development of self and aff ect capacities through internal resource development, the gradual desensitization to phobias of the patient's internal experience, and the use of developmental repair strategies toward resolution of unmet attachment needs are emphasized in phase 1 trauma treatment. Recently, Korn (2009) reviewed the application of EMDR in the treatment of complex trauma, and she has provided a comprehensive overview of both EMDR and non-EMDR stabilization treatment strategies. Korn noted that EMDR RDI, originally developed by Leeds (1998), incorporates interventions such as skill building, the use of metaphors, art therapy, imagery, and hypnosis into a protocol combined with ABS for the installation of these strategies.…”
Section: Potential Complementary Benefi Tsmentioning
confidence: 99%
“…Lin (2009) di dalam penelitiannya menemukan bahwa banyak penderita PTSD yang ditangani menggunakan Cognitive Behavioural Therapy (CBT) oleh ahli klinis namun membutuhkan waktu yang lama, sekitar bulanan sampai tahunan untuk memperoleh atau merasakan efeknya, padahal PTSD perlu segera dikurangi bahkan dihilangkan. Begitu pula dengan hasil temuan Korn (2009) yang menemukan bahwa EMDR lebih cepat memberikan efek dari pada exposure therapy dalam menangani trauma. Hal lain yang turut merangsang ide untuk mengulas EMDR sebagai penanganan PTSD adalah EMDR telah banyak dijadikan sebagai bahan penelitian di berbagai bidang, misalnya efektif dalam menurunkan kecemasan patologis pada penderita Generalized Anxiety Disorder (Farima, Dowlatabadi, & Behzadi, 2015), berguna dalam penanganan masalah gangguan obsesif-kompulsif (Böhm & Voderholzer, 2010), mampu menangani dan menurunkan depresi (Moghadam, Moghadam, & Salehian, 2015), mengurangi stres akademik (Henrikus, 2015), menurunkan kecemasan pada korban penganiayaan (Tarquinio et al, 2012), efisien bagi ahli klinis dalam mengakses simptom fisiologis dan psikologis yang mempengaruhi pengembangan kehidupan individu (Shapiro, 2014), mampu menurunkan trauma pada anak-anak (Rodenburg et al, 2009) serta mampu menurunkan simptom trauma secara signifikan (Sack, Lempa, & Lamprecht, 2007).…”
unclassified