2021
DOI: 10.53341/jgpi.v1i2.17
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Electoral Manipulation Informationally on Hoax Production in 2019 Presidential and Vice Presidential Election in Indonesia

Abstract: This research aims to explain the hoax phenomenon with the concept of electoral manipulation in the form of information on the holding of 2019 Presidential and Vice Presidential General Election. Hoax problems in elections are often found in several countries such as Venezuela, France, the United States, and Indonesia. This research is qualitative research by combining primary and secondary data. Primary data was obtained through interview techniques with several institutions concerned about elections and hoax… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
8
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7
2

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(11 citation statements)
references
References 11 publications
0
8
0
2
Order By: Relevance
“…Kedaulatan rakyat ini harus dilindungi dengan cara memastikan semua proses berjalan secara terbuka, jujur dan adil. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan untuk proses tersebut agar kedaulatan rakyat yang bersih, jujur dan adil dapat tercapai secara optimal (Khalyubi & Perdana, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kedaulatan rakyat ini harus dilindungi dengan cara memastikan semua proses berjalan secara terbuka, jujur dan adil. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan untuk proses tersebut agar kedaulatan rakyat yang bersih, jujur dan adil dapat tercapai secara optimal (Khalyubi & Perdana, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dilain sisi, beberapa permasalahan semisal money politics (Aspinall & Sukmajati, 2015;Reuter, 2015;Winters, 2016), black campaign (Irawanto, 2019;Khalyubi & Perdana, 2021;Septanto, 2018;Sirait, 2020), profesionalitas penyelenggara pemilihan umum (Akbar, Taufik, Irawan, & Sudiar, 2021;Budiman & Habibi, 2023;Nengsih, Akmal, Khairi, Abid, & Solihin, 2019), politisasi birokrasi (Hamid, 2006;Perdana, 2019), kualitas dan kapabilitas peserta pemilihan umum atau partai politik (Irham, 2016;Sintani, Tuanaya, & Wance, 2020), apatisme dan pragmatisme dalam partisipasi politik masyarakat (Ilman Hakim & L. Iztighfari, 2021;Irawan, 2022;Kusdianita, Hartana, Arsyad, & Putri, 2022), serta konflik horizontal kerap muncul di Indonesia sehingga akan menghambat terwujudnya pemilihan umum yang demokratis (Junaidi, 2020). Hal lain bahwa tegaknya hukum dalam pelaksanaan pemilihan umum atau denga kata lain sebagai suatu proses sehingga diharapkan tidak sepenuhnya sama dengan apa yang diinginkan, tetapi dalam tahapan tersebut sudah barang tentu selalu diupayakan peningkatan, terhadap penegakan hukum maka adanya hambatan dan juga tantangan akan diminimalisir (Carto, Murya, & Nurmantoro, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…News that caused an uproar in the mass media and social media. Indirectly, this false reporting case also involved a number of political actors, especially from the Prabowo Subianto -Sandiaga Uno couple's camp who reacted to the actions experienced by Ratna Sarumpaet (Khalyubi &;Perdana, 2021).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%