2022
DOI: 10.55108/jap.v5i1.84
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perempuan Sebagai Modal Sosial Pengawasan Partisipatif di Masyarakat

Abstract: Participatory supervision is a surveillance movement that comes from the initiation of society on a voluntary basis. This movement involves all elements of society, including women. Women are also active in political participation, even having the potential to become the driving engine of grassroots movements. Currently, women have been active in the election process, become election participants, election organizers and are in the ranks of election supervision. This paper will discuss the role of women as the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 9 publications
(13 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dilain sisi, beberapa permasalahan semisal money politics (Aspinall & Sukmajati, 2015;Reuter, 2015;Winters, 2016), black campaign (Irawanto, 2019;Khalyubi & Perdana, 2021;Septanto, 2018;Sirait, 2020), profesionalitas penyelenggara pemilihan umum (Akbar, Taufik, Irawan, & Sudiar, 2021;Budiman & Habibi, 2023;Nengsih, Akmal, Khairi, Abid, & Solihin, 2019), politisasi birokrasi (Hamid, 2006;Perdana, 2019), kualitas dan kapabilitas peserta pemilihan umum atau partai politik (Irham, 2016;Sintani, Tuanaya, & Wance, 2020), apatisme dan pragmatisme dalam partisipasi politik masyarakat (Ilman Hakim & L. Iztighfari, 2021;Irawan, 2022;Kusdianita, Hartana, Arsyad, & Putri, 2022), serta konflik horizontal kerap muncul di Indonesia sehingga akan menghambat terwujudnya pemilihan umum yang demokratis (Junaidi, 2020). Hal lain bahwa tegaknya hukum dalam pelaksanaan pemilihan umum atau denga kata lain sebagai suatu proses sehingga diharapkan tidak sepenuhnya sama dengan apa yang diinginkan, tetapi dalam tahapan tersebut sudah barang tentu selalu diupayakan peningkatan, terhadap penegakan hukum maka adanya hambatan dan juga tantangan akan diminimalisir (Carto, Murya, & Nurmantoro, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dilain sisi, beberapa permasalahan semisal money politics (Aspinall & Sukmajati, 2015;Reuter, 2015;Winters, 2016), black campaign (Irawanto, 2019;Khalyubi & Perdana, 2021;Septanto, 2018;Sirait, 2020), profesionalitas penyelenggara pemilihan umum (Akbar, Taufik, Irawan, & Sudiar, 2021;Budiman & Habibi, 2023;Nengsih, Akmal, Khairi, Abid, & Solihin, 2019), politisasi birokrasi (Hamid, 2006;Perdana, 2019), kualitas dan kapabilitas peserta pemilihan umum atau partai politik (Irham, 2016;Sintani, Tuanaya, & Wance, 2020), apatisme dan pragmatisme dalam partisipasi politik masyarakat (Ilman Hakim & L. Iztighfari, 2021;Irawan, 2022;Kusdianita, Hartana, Arsyad, & Putri, 2022), serta konflik horizontal kerap muncul di Indonesia sehingga akan menghambat terwujudnya pemilihan umum yang demokratis (Junaidi, 2020). Hal lain bahwa tegaknya hukum dalam pelaksanaan pemilihan umum atau denga kata lain sebagai suatu proses sehingga diharapkan tidak sepenuhnya sama dengan apa yang diinginkan, tetapi dalam tahapan tersebut sudah barang tentu selalu diupayakan peningkatan, terhadap penegakan hukum maka adanya hambatan dan juga tantangan akan diminimalisir (Carto, Murya, & Nurmantoro, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The participation of many parties in supervision is essential for an honest and fair election. As an institution that conducts election supervision, Bawaslu must answer the issue of how to include all parties in the implementation of supervision, especially by encouraging the community to actively participate in election supervision (Ferdian and Khaidir 2021;Kusdianita et al 2022). The community should not only guard their voting rights, but also monitor or supervise them (participatory supervision).…”
Section: A Introductionmentioning
confidence: 99%