Eksplorasi Dimensi Psychological Well-Being Mahasiswa Psikologi Islam

Abstract

Jurusan Psikologi Islam (PI) merupakan jurusan yang mengalami banyak tantangan. Hal tersebut akan berdampak pada kesejahteraan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengekplorasi bagaimana psychological well-being (PWB) atau kesejahteraan psikologis mahasiswa PI. Teori yang digunakan adalah dari Ryff (1987) yang menyatakan PWB terdiri dari enam dimensi. Situasi dirancang berdasarkan teori untuk melihat tingkat PWB mahasiswa untuk setiap dimensinya. Skala berbentuk semantik difrerensial digunakan untuk melihat tingkat kesulitan mahasiswa dalam merespon situasi tersebut. Sebanyak 193 orang mahasiswa PI ikut serta dalam penelitian ini dengan rata-rata umur 19 tahun. Sebagian besar mahasiswa PI dapat dengan mudah menghadapi situasi dari ke enam dimensi PWB. Dimensi yang paling sulit dihadapi oleh mahasiswa PI adalah tujuan hidup tertuma mahasiswa yang berada pada semester tiga dan lima. Mahasiswa PI mudah mencari kelebihan yang mereka miliki, namun kesulitan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Mahasiswa semester awal mengalami kesulitan dalam beradaptasi pada lingkungan tempat tinggal sendangkan semester tiga dan lima mengalami kesulitan dalam adaptasi lingkungan kampus. Mahasiswa PI juga merasa mudah untuk bercerita dengan teman namun mereka sulit untuk mempercayai teman mereka.

Hubungan Antara Self-Compassion Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Guru Honorer Sekolah Dasar Di Kota Padang

“…Instrumen pada penelitian ini untuk variabel selfcompassion menggunakan self-compassion scale oleh Neff (2003) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sugianto, Suwartono & Sutanto (2020) yang diberi nama skala welas diri dan telah diuji reabilitas dan validitasnya dimana nilai cronbach's alpha sebesar .872 dan MacDonald's menunjukkan nilai 0.873, nilai reliabilitas tiap subskala berkisar antara 0.60-0.78. Variabel kesejahteraan psikologis menggunakan skala psychological wellbeing oleh Kurniawan (2016) terdiri dari 30 item yang diukur berdasarkan keenam dimensi yang dikemukakan oleh Ryff. Skala milik Bapak Rizal ini memiliki reliabilitas aitem hampir semuanya di atas 0.9 kecuali pada dimensi tujuan hidup yang memiliki reliabilitas 0.83 dengan menggunakan pendekatan pemodelan rasch.…”

Hubungan Optimisme dengan Resiliensi Anak dari Keluarga yang Bercerai

“…Individu idealnya harus memiliki optimisme yang tinggi untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik dan mempersiapkan masa depan secara optimal. Optimisme adalah kapasitas untuk memahami dan mempertahankan sikap positif dalam menghadapi kesulitan (Kurniawan, 2019). Orang yang mempunyai sifat optimistis lebih tangguh dibandingkan orang yang pesimis.…”