2018
DOI: 10.20961/habitus.v2i1.20222
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Eksistensi Awig-Awig dalam Menjaga Harmonisasi Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan eksistensi awig-awig sebagai sumber hukum yang mampu menjaga, mengatur dan mengharmoniskan kehidupan masyarakat Desa adat Tenganan Pegringsingan Bali di tengah pusaran arus globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa awig-awig sebagai bentuk lokal wisdom yang diwariskan da… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
6
0
7

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
7
Order By: Relevance
“…Salah satu permasalahan yang dihadapi ibu bekerja adalah konflik kerja-keluarga, terutama keluarga pencari nafkah ganda (dual-earner families). Kondisi ini terjadi di Bali, khususnya pada guru perempuan karena tuntutan melibatkan perannya sebagai pendidik, ibu, serta bagian masyarakat adat (Sumarjo, 2018). Salah satu aturan yang wajib diikuti "awig-awig", pedoman masyarakat Bali dalam berperilaku dan dasar keharmonisan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Salah satu permasalahan yang dihadapi ibu bekerja adalah konflik kerja-keluarga, terutama keluarga pencari nafkah ganda (dual-earner families). Kondisi ini terjadi di Bali, khususnya pada guru perempuan karena tuntutan melibatkan perannya sebagai pendidik, ibu, serta bagian masyarakat adat (Sumarjo, 2018). Salah satu aturan yang wajib diikuti "awig-awig", pedoman masyarakat Bali dalam berperilaku dan dasar keharmonisan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian ini dilakukan di satu-satunya TK di desa tersebut. Peneliti memilih Desa Adat Tenganan Pegringsingan karena desa ini disebut desa "Bali Aga" yang masih mempertahankan awig-awig dan konsep "purusa" sebagai pedoman masyarakat (Sumarjo, 2018). Jumlah guru perempuan yang telah memiliki keluarga sebanyak tiga orang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Memahami itu, Maximiliano E. Konstanje mengatakan bahwa hadirnya pengaruh tersebut cenderung berpotensi menempatkan eksistensi masyarakat asli pada posisi yang rentan (Konstanje, 2012). Kemudian berdasarkan Sumarjo, hal tersebut dapat membawa perubahan struktur ke arah yang negatif, baik dari segi lingkungan hidup secara fisik maupun mentalitas masyarakat (Sumarjo, 2018). Akan tetapi di desa Tenganan Pegringsingan Bali, hal tersebut tidak kemudian mengikis budaya luhur yang telah dijalankan secara turun-temurun, tetapi justru menjadi potensi baru bagi keberlangsungan hidup masyarakatnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ketiga, menjaga keseimbangan lingkungan hidup dengan mengatur warga adat Tenganan secara konsisten memanfaatkan hasil hutan secara adaptif. Berdasarkan Sumarjo pembatasan dalam pemanfaatan hasil bumi untuk keperluan upacara adat secara tegas juga diatur dalam awig-awig (Sumarjo, 2018). Berdasarkan Veronica Kumuru dan Setia Damayanti hal tersebut dimaksudkan agar potensi dan kesinambungan hasil produksi hutan setempat tetap terjaga.…”
Section: Sejarah Dan Dinamika Masyarakat Adat Desa Tenganan Pegringsi...unclassified