Keluarga berperan penting dalam kehidupan seorang anak sejak lahir hingga masa pertumbuhannya. Peran seorang wanita sangat penting dalam rumah tangga, bukan hanya sebagai ibu tetapi juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya konflik kerja-keluarga perempuan yang berprofesi sebagai guru serta tuntutan berperan di lingkungan adat Bali yang menjunjung tinggi kegiatan peribadatan (ngayah dan menyama-braya). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Tenganan Pengringsingan, Karangasem-Bali, dengan jumlah responden sebanyak tiga orang guru yang lahir, menikah, dan bekerja di desa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik bukan hanya intrinsik tetapi juga lingkungan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan Bali dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus pekerja formal yaitu tenaga pendidik, serta memenuhi perannya dalam bergotong royong sebagai bagian dari masyarakat Bali. Faktor time-based conflict menunjukkan pengaruh yang masif pada peran ganda perempuan dan beban tugas yang berlebihan pada perempuan Bali karena beberapa tugas dan peran terjadi pada waktu bersamaan dan wajib dilakukan. Hal ini mengindikasikan pentingnya perempuan Bali, khususnya yang berprofesi sebagai guru, dalam menentukan prioritas dengan baik. Kata kunci: adat dan budaya Bali, guru perempuan, kualitas perkawinan, konflik kerja-keluarga, lingkungan keluarga