Efficacy of methyldopa versus nifedipine in mild and severe pregnancy induced hypertension

Abstract

Background: Hypertension and its associated disorders are major health concerns during pregnancy. Antihypertensive therapy prescribes, when blood pressure is >140/90 mm of Hg, to minimize elevated blood pressure. The present study aimed to assess the efficacy of nifedipine and methyldopa in the antihypertensive treatment of mild and severe pregnancy induced hypertension (PIH).Methods: A total one hundred Patients attending antenatal clinic of the department between 26-37 weeks of gestation suffering from PIH were recruited. Participants were divided in to two groups i.e. group-I consists of 50 patients medicated with oral methyldopa and group-II consists of 50 patients treated with Nifedipine 10mg.Results: Methyldopa reduced systolic blood pressure (SBP) from 162±19.6 to 140.3±10.01 and diastolic blood pressure (DBP) from 99.6±8.8 to 96.17±6.4. Nifedipine reduced SBP from 99.6±8.8 to 96.17±6.4 and DBP from 99.2± 7.4 to 93.45±12.3. Response to methyldopa and nifedipine was almost similar in mild PIH but in severe PIH, 65.5% of patients required additional drug atenolol for adequate control of PIH.Conclusions: Methyldopa and nifedipine are effective drugs for lowering blood pressure when given orally, Methyldopa was found to have a higher incidence of Intra uterine growth restriction while nifedipine was found to have an increased incidence of perinatal mortality.

Pengaruh Penggunaan Obat Antihipertensi Terhadap Tekanan Darah Dan Proteinuria Pada Pasien Preeklampsia Berat Di RSUP Dr. M. Djamil

“…Berdasarkan riset oleh Togarikar perbaikan proteinurea pada pasien preeklamsia berat dapat dicapai melalui terapi metildopa dan nifedipin. Sebanyak 90% pasien yang mengalami perbaikan proteinurea setelah menggunakan metildopa dan 88% pasien menggunakan nifedipin juga mengalami perbaikan proteinuria [22]. Penggunaan obat antihipertensi pada subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.…”

“…Pasien preeklamsia berat yang menggunakan monoterapi metildopa dan nifedipin mengalami perbaikan proteinurea. Sedangkan pasien yang menggunakan kombinasi dua dan tiga antihipertensi mengalami perbaikan proteinuria secara berturut-turut sebanyak 90% dan 88% [22]. Nurmainah (2021) menyatakan bahwa penggunaan antihipertensi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai proteinuria pasien preeklampsia berat [2].…”

Profil Proteinuria dan Tekanan Darah pada Pasien Preeklampsia Berat yang menggunakan Antihipertensi

“…Salah satu tanda klinis yang dialami pasien preeklamsia dapat dilihat dari nilai dipstiknya ≥+1 atau setara dengan kadar proteinurea ≥300 mg. 6 Secara teoritis, pemberian antihipertensi dapat menurunkan kadar proteinurea pada pasien preeklamsia. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil penelitian oleh Togarikar 20 bahwa pasien preeklamsia berat yang menggunakan metildopa dan nifedipin secara tunggal mengalami perbaikan proteinurea. Persentase pasien yang mengalami perbaikan proteinurea setelah menggunakan metildopa dan nifedipin secara berturut-turut sebanyak 90% dan 88%.…”

“…Walaupun demikian, ada beberapa pasien yang tidak mengalami perbaikan proteinurea. Perbaikan proteinurea pada penelitian oleh Togarikar 20 disajikan dalam bentuk kategori berupa perbaikan dan perburukan proteinurea. Berbeda halnya dengan hasil penelitian ini yang mana perubahan proteinurea dilihat dari perubahan nilai dipstiknya.…”

“…6,11 Kombinasi nifedipin dan metildopa banyak digunakan untuk meningkatkan kemampuan penurunan tekanan darah dari obat antihipertensi akibat efek yang sinergis, terutama pada kasus hipertensi yang resisten. 29 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Togarikar 20 bahwa nifedipin menurunkan TDS rata-rata dari 99,6±8,8 mmHg menjadi 96,17±6,4 mmHg dan TDD dari 99,2±7,4 mmHg menjadi 93,45±12,3 mmHg. Penelitian yang dilakukan Indhayani et al 29 menunjukkan adanya penurunan TDD rata-rata sebesar 7,14±5,23 mmHg akibat penggunaan monoterapi nifedipin.…”